Lihat ke Halaman Asli

Kiki Handriyani

Penulis, Pegiat Literasi Digital, ibu dua anak.

Akan Hadir Agustus 2023, Aplikasi Hallaw, Solusi Bagi Hukum dan Keadilan

Diperbarui: 5 Juni 2023   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Fredrich

Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap David, seperti menjadi bom waktu hukum. Kasus yang mencuat berkat kekuatan media sosial membuka mata masyarakat bahwa ternyata masih banyak terjadi tindak kekerasaan yang dilakukan namun luput dari pemberitaan. Lantas, bagaimana bila masyarakat ekonomi bawah terkena masalah hukum yang bahkan mereka sendiri tidak tahu duduk persoalannya? Seperti kejadian yang menimpa Mohammad Irfan Bahri, remaja asal Madura yang ditetapkan menjadi tersangka pada 2018 hanya karena membela diri saat dibegal.

Bagi jutaan orang yang saat ini masih tersandung masalah hukum, tak henti memupuk harapan akan datangnya ratu keadilan. Tak jadi soal bila memiliki materi berlimpah karena masyarakat tinggal memilih pengacara terbaik. Namun, bagaimana dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang lebih banyak menjerit memikirkan kebutuhan hidup? Rasa takut muncul memikirkan apakah mereka akan dipenjara, bingung kepada siapa harus meminta pertolongan, dan entah berapa banyak waktu, energi dan fokus yang harus dikeluarkan demi mendapatkan hak hukum. Bahkan tak jarang saat sedang memperjuangkan keadilan masyarakat harus kehilangan nyawa karena tidak sudi terbelenggu dalam ketidakadilan. Pertanyaan yang kerap hadir dalam benak banyak orang adalah," Kapan dan bagaimana caranya warga kelas dua ke bawah bisa menjadi pemenang jika keadilan terjepit diantara harta, jabatan dan nama besar di balik layar?

Pengacara Peduli 

 

Bagi masyarakat awam hukum dan peradilan adalah satu kesatuan yang terdengar elit di telinga namun menakutkan jika tersangkut di dalamnya. Banyak kasus hukum yang menggantung karena bukti kurang kuat, pelaku bebas melenggang meninggalkan tangis bagi korban salah tuduh, bahkan tak jarang kerugian materi harus ditanggung karena masyarakat tidak teredukasi tentang hukum dan mendapat perlindungan dari praktisi hukum yang kredibel.

Dengan maraknya kasus penipuan, baik di dunia maya mau pun dunia nyata makin menambah daftar korban yang berjuang antara hidup dan mati.

Layanan Hukum Cerdas Digital 

 

Namun, titik terang keadilan mulai terlihat berkat kepedulian Fredrich Yunadi seorang praktisi hukum yang melihat masyarakat mengalami kesulitan ketika membutuhkan bantuan hukum.

"Sangat sulit mendapat bantuan hukum atau penasehat hukum yang dikenal. Yang di media, loe lagi, loe lagi, yang tarifnya luar biasa dan tidak mungkin terjangkau masyarakat menengah ke bawah," jungkap Fredrich Yunadi saat wawancara dengan awak media. . 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline