Olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan ketekunan, Konsentrasi tinggi, dan latihan yang berkelanjutan. Di Kabupaten Indramayu, salah satu atlet panahan perempuan yang menonjol adalah Tiara.
Ia telah menekuni olahraga ini sejak duduk di bangku kelas 2 SD dan berhasil meraih berbagai prestasi, termasuk dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.
Melalui perjalanan panjangnya sebagai atlet, Tiara mengungkapkan berbagai dinamika yang terjadi, mulai dari dukungan yang ia terima di awal awal karirnya hingga permasalahan yang kini menghambat perkembangan cabang olahraga tersebut.
Tiara mengawali perjalanannya di dunia panahan dengan dukungan yang cukup baik dari pemerintah daerah.
Pada masa awal kariernya, pemerintah sempat memberikan bantuan berupa peralatan panahan serta pembiayaan penuh saat ia mengikuti kompetisi pertamanya.
Dukungan tersebut menjadi motivasi besar bagi Tiara untuk terus berlatih dan berkembang hingga meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional.
Namun, seiring berjalannya waktu, perhatian terhadap cabang olahraga panahan di Indramayu mulai meredup.
Tiara menyoroti bahwa pergantian kepengurusan dalam organisasi olahraga dan perubahan struktur pemerintahan daerah menyebabkan pembinaan atlet menjadi terabaikan.
Menurutnya, kondisi ini membuat olahraga panahan seperti "anak yang kehilangan bapaknya," di mana kebutuhan atlet tidak lagi menjadi prioritas utama.
Salah satu persoalan utama yang dihadapi saat ini adalah minimnya fasilitas yang memadai.
Target panahan yang seharusnya diganti secara berkala sudah tidak layak digunakan, namun pengajuan untuk penggantian tersebut tidak pernah mendapatkan tanggapan serius.