Lihat ke Halaman Asli

Jarak yang Ku Rindui

Diperbarui: 14 November 2022   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jarak yang Ku Rindui

Seperti malam sebelum-sebelumnya yang sepi
Kini hidup kembali
Sapamu menukarkan seulas senyum di goresan pipi
Dering yang tidak biasanya ada
Mulai menyapa
Disebalik tawa bualan senja

Suara serak yang mulai berubah sayu,
Semakin rendah dan hampir mendekapku
Tertegun dan tersadar itu hanya suara yang sudah lama tak kutemui di malam itu

Walaupun bukan sebagai alasan utamanya
Tetap saja, rasa hati bahagia
Sebab, bukan sering aksara sampai ditelinga
Bertukar canda dan berbagai kisah

Yang aku suka darinya
Dia berjarak namun hanya setakat
Dia jauh namun utuh
Dia selalu bergulat dengan tawanya ketika dua suara mulai beradu

Jarak hanya perihal tempat dan waktu
Jika sudah saatnya, pasti akan bertemu
Kita hanya akan payah jika tak mahu berusaha
Jadi laksanakan saja, apa yang kita bisa.

Bumi, 13 November 2022

Kiki Ambarizki




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline