Lihat ke Halaman Asli

Hi Tuan dan Sekelebat Temu

Diperbarui: 7 November 2022   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hi Tuan dan Sekelebat Temu

Hiii tuan...
Bagaimana  sekarang
Nadi tak sedekat cakrawala kalbu
Apalagi kini hanya sebatas karang dan abu
Tak bersua dan mulai hancur tergores kobaran abi yang menyala mematikan jiwa yang sudah layu

Hi tuan,
Disebalik tirai yang tak pernah kau temu
Kini raga dan jiwa itu selalu bersembunyi dibalik lesungan tipis kebohongan itu
Mengorek ulang sejarah yang pernah kau ramu
Lambat laun kian mengikis habis pusaran waktu

Hi tuan
Semua yang kau ramu kian membunuh
Berbolak-balik hanya di bentuk trapesium namun tanpa liku
Menjelajah ruang paling jauh, mempertajam ruang yang makin beku
Selamat tuan, kini berhasil atas yang di mahu
Memporak-porandakan rasa yang sebenarnya tidak ada menjadi kembali ke awal tak saling temu
Tuan yang seperti alas tanpa pemangku,
Selamat jalan dan selamat menikmati ruang baru
Ruang yang kembali dicari dengan segenap usahanya sendiri

Cirebon, 07 November 2022

Kiki Ambarizki

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline