Lihat ke Halaman Asli

Pesan Pematah

Diperbarui: 4 November 2022   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pesan Pematah

Pagi menjelang siang yang disamaratakan
Melihatnya sama seperti hari yang penuh tamaram
Tak ada lagi cahaya terang, apalagi semilir angin yang masuk ke sela-sela jendela yang terbuka

Pesan dengan nomer tak bernama masuk
Berpesan halus layaknya irama tanpa ritma yang khusuk
Tapi dugaannya benar,
Itu adalah pesan yang menusuk
Pesan dimana selalu dianggap busuk dan ambruk

Berlagak doa padahal cemooh yang diperhalus

Tak takut
Buat saja, sampai terkejut
Paling hanya akan ciut
Itukan yang kamu maksud?
Bersembunyi dibalik gagah beraninya seorang pangkat besar
Agar terlihat dapat didengar
Padahal sedang mengejar
Hiruk pikuk yang membuat petir menyambar
Mencoba menghajar?
Mencecar?
Hingga memar?

Bumi, 4 November 2022

Kiki Ambarizki




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline