Lihat ke Halaman Asli

Luka yang Mencoba Dihilangkannya

Diperbarui: 3 November 2022   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lukanya perlahan sirna
Namun, tidak dengan ketakutannya
Takutnya terus menghantui
Tangisnya terus berulang
Air matanya tak berhenti membentang
Sayatan yang melebar
Tidak pudar
Namun makin berair

Sakitnyya benar tak terasa
Sesaknya kian menyiksa
Terlintas akankah sama?
Seperti sebelum-sebelumnya
Dentuman ledakan amarah, dikuasai oleh mereka
Segerombolan para penyiksa
Ruang kecil yang tak punya arah

Dia berkata
Hei Gila !!!
Padahal merekalah yang gila,
Merebut, mencengkram, merobek, mencincang raga yang tak punya salah
Dihabisi oleh berbagai prakata
Sehingga kepuasan didapatkannya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline