Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Noktah (10)

Diperbarui: 29 September 2022   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kegiatan sama berulang setiap hari, hanya saja rolling bagian misal Kayla apa kemudian Kak Anis apa, oiya ada 1 lagi, namanya urwah, urwah juga sama nmaun bedanya dia tidak mess, bolak-balik karena mungkin dekat. Jadi selama bekerja kita ada 3 orang karyawan dan yang punya toko tinggal di belakang tokonya. Jika barang baru masuk yang menghandle hanya Kak Anis karena dia lebih lama bekerja disitu, kemudian lebih paham mengenai pembukuan barang.

Kayla dan urwah bertugas melayani, dan sekarang sudah bisa melayani lusinan, karena akan ada bonus yang didapat jika bisa menjual lebih banyak. Lumayan bisa buat beli krudung baru. Semenjak bekerja disitu tidak lain pasti sangat menarik mata untuk sekedar melihat tentu ingin membeli berbagai macam krudung yang tersedia. Dari paris, sifon, hingga segi empat yang penuh motif. Gaji yang didapat disini hanya 1juta tapi sudah dapat makan beserta tempat tinggal. Ya, lumayan untuk uang jajan daripada menganggur di rumah menunggu ijazah keluar.

Pengalaman ketika melayani pelanggan dengan suasana ramai menjelang lebaran. Banyak sekali suara ripuh pelanggan yang semuanya minta dilayani, "Kak,kak kaaaaaak" "mbak, mbak, mbak" sebagai yang melayani tentu harus selalu pasang muka penuh dengan senyum manis dan ramah tamah sebagai kesan positif kepada pelanggan agar pelanggan kembali lagi untuk membeli barang disini.

Ada beberapa pelanggan yang Kita sendiri gak bisa ekspek sampai sini, karena memang ini diluar jaangkauan mereka sebagai penjual/pelayan. Beberapa kali sering menemui pembeli yang meminta saran untuk lebih bagus mana dan cocok mana. Tentu sebagai panjual Kayla menawarkan dari harga paling mahal dulu dengan bahan yang bagus dan motif bagus kemudian jika kurang cocok baru beri yang sesuai kriteria pelanggan tersebut. Lalu cocokkan dengan gaya bicaranya. 

Kayla ini anaknya memang sok tau, tapi pelanggan selalu puas ketika Kayla menyarankan apa yang Dia sarankan. "iyaaa Kakak mau yang mana? Kakak butuhnya buat siapa? Dan mau bahan yang seperti apa? Nanti Kita pilihkan" ungkap Kayla, Dia selalu mendetail perihal menyarankan, padahal dia bukan seorang konsultan, tapi dia selalu optimal ketika orang lain menanyai pendapatnya.

Sejak saat orang-orang banyak yang mencarinya ketika ingin memesan suatu barang di toko ini, Kayla semakin bahagia menjalani harinya, bahkan yang ditunggu ketika buka toko adalah pelanggan. Menjadikan pelanggan puas terhadap pelayanannya adalah kepuasan untuk dirinya sendiri karena bisa bermanfaat untuk orang lain.

Setelah beberapa bulan bekerja, tes SBMPTNpun muncul, sebelumnya Kayla ini sudah memikirkan setelah SNMPTN gagal Kayla merundingkan dengan teman-temannya dan memutuskan untuk mengikuti tes ini yaitu SBMPTN, tes yang mempunyai dua kubu, yaitu Soshum dan Saintek dari kedua ini Kayla sama sekali bukan dibidangnya. Sushum bisa masuk sedikit karena ada mempelajari sosiologi dan antropologi namun untuk saintek bisa dibilang sangat jauh. Akhirnya Kayla mencoba mencari informasi mengenai tes tersebut dan diberikan informasi dari seniornya beserta diberikan buku untuk belajar dan tebalnya menyerupai buku kamus bahasa inggris bahkan lebih lebar dan tebal. Buku tersebut hanya beberapa yang Kayla pelajari, karena semuanya Kayla kebingungan, pada waktu Kayla bekerja buku tersebut tidak Dia bawa dan waktu ujian sudah mau di mulai. Berakhirlah mengikuti ujian tanpa belajar.

Manusia dengan ketidak segala prepareannya. Tidak punya persiapan matang, juga asal ikut-ikutan.

Pagi itu Nadin, nadin adalah teman sekelas Kayla menyusul Kayla untuk ikut seleksi tersebut, ternyata Nadin bekerja ditempat ini juga namun di cabang Kanoman Kesepuhan dipasarnya. Akhirnya Kayla meminta izin pada malam harinya kepada pemilik toko dan dimasukkan itu ke dalam cutinya Kayla. Akhirnya keesokan harinya berangkat ke SMP Al-Azar sekolahan yang cukup luas bahkan sangat luas daerah kota yang baru pertama Kayla temui, lagi-lagi suasana baru dan pengalaman baru. Kayla dengan segala kepolosannya mengikuti temannya dan juga melihat kartu ruangannya. Ternyata ada temannya juga yang 1 eskul dulu anak IPA yang mengikuti tes juga dan Kita 1 ruangan.

Naya : "eh Kayla, ikut juga?"
Kayla : "hehe iyanih, gataulah ikut-ikut aja"
Naya : "wih keren, udah belajar banyak berarti."
Kayla : "boro-boro aku gak ada belajar sama sekali Nay, seriusan gatau ntar jawabnya gimana, pake feeling aja kali ya. Deg-degan banget asli. Mana ini orangnya banyak banget ribuan. Serem aku pas baru masuk, isinya lautan orang."
Naya : "tenang-tenang bawa santai aja, eh tapi aku juga deg-degan daritadi liat saingan banyak. Ehhh itu ada Jeko kamu liat belum? Dia kayanya ambil seni di bandung deh atau gak IPB kayanya dia, noh bawa gitar juga, diakan jago banget main musik sama nyanyi."
Kayla :"saingannya modelan Jeko yaaa serem banget yak hahahaha"

Akhirnya jam akan dimulai dan para peserta diberi arahan untuk memasuki ruang ujiannya masing-masing. Dan bangku Kayla depan belakang dengan Naya. Rasanya dalam ruangan tegangnya minta ampun, tegang karena gak bisa jawab dari semua pertanyaan. Bahasa indonesia doang yang bisa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline