Bullying
Pembullyan yang terjadi selama 1 tahun ini berjalan dengan sangat rapih tanpa diketahui Guru maupun Wali Kelas sama sekali.
entah apa yang telah terjadi namun, semuanya berimbas kepada Kayla. Kayla adalah korban dari bullying mereka. teman sekelasnya di kelas 7D.
Hari yang dijalani begitu menyiksanya, namun dia selalu berusaha untuk tetap tenang dan tidak menanggapi segala macam yang ia terima. dia tidak mengadu dengan siapapun, bahkan ketika bertanya kepada temannya kenapa hal ini terjadi? mereka tetap tak merespon bahkan menghindarinya. siapapun yang mendekatinya akan bernasib sama dengannya, dimusuhi dan tidak akan diberi ampun oleh ketua kelasnya.
Selang beberapa bulan, Kayla menemukan tempat baru yang bisa membuatnya berkembang dan tidak merasa sendirian, yaitu mengikuti kegiatan ekstrakulikuler paskibra. awalnya tidak terbesit sama sekali mengikuti eskul, namun kayla suka sekali berbaur dengan banyak orang disekolah. tidak hanya temannya, bahkan gurupun akrab dengannya. kayla sering dikenal sebagai wanita dengan suara nyaring dan tingkahnya yang centil seperti anak-anak.
awal mengenal paskibra yaitu dari temannya, teman di pesantren yang dekat sekolah. banyak komunikasi yang terjalin antara mereka bahkan, pondokan tersebut sering sekali jadi tempat singgah ketika Masjid yang di gunakan untuk sholat berjamaah penuh. maka, kayla dan teman yang lainnya ikut menumpang sholat dipondokan. suasananya yang hangat, dan juga ramah dari para penghuninya.
tak disangka juga ternyata pembina paskibra adalah guru muda paling ganteng disekolah, sekaligus sebagai guru olahraga. kesempatan emas kayla untuk cuci mata.
Harinya yang sulit kini mulai membaik walaupun jika sudah berada di dalam kelas akan terasa sama menyedihkan lagi, sendirian tanpa ada yang perduli. setiap jam istirahat anak paskibra selalu berkumpul di ruang paskibra dengan kesibukan jajanannya ataupun sekedar bercerita banyak hal yang dilalui disekolah dari pagi ataupun apapun diceritakan. dari awal temannya sudah curiga dengan gelagat kayla yang hampir setiap harinya selalu ke ruangan beda dengan yang lainnya yang hanya kadang-kadang saja ke kelas. pada akhirnya pertanyaan yang sama terlontar lagi, namun bedanya ini dari teman baru yang kadar keperduliannya di atas rata-rata.
Deby : "Kay, kok lo di ruangan terus? kenapa?"
Kayla : "gapapa, emang kenapa?"
Deby : "maaf yaa kay sebelumnya, cuma denger aja rumor-rumor di luar, lo dimusushin 1 kelas? kenapa?