Lihat ke Halaman Asli

kiki ahmad_01

Profesi sekarang adalah sebagai mahasiswa pendidikan profesi guru prajabatan

Mengulas Materi: Design Thinking sebagai Solusi Pembelajaran yang Dibutuhkan oleh Peserta Didik

Diperbarui: 21 Juni 2024   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang kelas X Kima Analis 1 SMKN 5 Bandung (dokpri)

Design Thinking merupakan matakuliah selektif yang di ambil oleh mahasiswa Bahasa Indonesia PPG Prajabatan di universiatas pasundan. Mahasiswa tersebut menganggap matakuliah ini sangat penting untuk dipelajari di Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan karena dapan meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran.  Dengan mempelajari matakuliah Design Thinking mahasiswa Bahasa Indonesia PPG parajabatan diharapkan dapan melakukan kegiatan pembelajaran dengan efektif dan menyenangkan.

Mengulas Materi

Topik 1: Design thinking dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

Design thinking dalam kegiatan pembelajaran mempunyai lima fase proses Design Thinking yaitu Membangun Empati, Merumuskan Tujuan, Menciptakan Solusi, Mengembangkan Prototipe, Menguji coba Prototipe. lima fase tersebut telah diujicobakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan Bahasa Indonesia universitas pasundan di dalam kelas secara berkelompok dengan membuat suatu hadiah yang dianggap sangat mewakili target dengan melihat latar belakang dan ciri-ciri target tersebut dan hasilnya cukup memuaskan

Topik 2: Fase empathize menggunakan empati untuk membangun pemahaman

Seorang guru profesional harus memahami kebutuhan dan karateristik peserta didik. Agar pendidik dapat memahami kebutuhan peserta didik, pendidik dapat melakukan dengan cara berempati terhadap peserta didik. Oleh karena itu kami melakukan penerapan fase ini di SMKN 5 Bandung secara berpasangan, dengan melakukan wawancara kepada dua peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dan dua peserta didik yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata. Dengan melakukan hal tersebut pendidik dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan dalam proses kegitan pembelajaran secara berimbang

Topik 3: Fase define menggunakan teknik design thinking untuk perumusan tujuan

Perumusan tujuan dengan menggunakan fase define dalam design thinking. Fase define merupakan lanjutan dari fase Empathize dalam design thinking. fase ini mengharuskan seorang pendidik dapat membuat perumusan tujun yang dapat mewakili kebutuhan peserta didik. Dengan menelaah fase Empathize atau hasil wawancara dari beremapti seorang pendidik harus dapat merumuskan tujuan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan peserta didik.

Topik 4: Fase Ideate melahirkan gagasan inovatif untuk rancangan pembelajaran

Fase ideate dalam design thinking merupakan cara mengeksplorasi berbagai alternatif ide yang dapat menjadi solusi dari sebuah kebutuhan. Ide-ide yang muncul dari pendidik dan peserta didik dalam proses kegiatn pembelajaran harus dapat diakomodasi secara tepat untuk dapat mencapi sebuah tujuan yang telah ditetapkan. dengan demikian ide-ide yang muncul dari pendidik maupun peserta didik dapat menjadi alternatife solusi sebagi pemecahan masalah yang muncul dalam proses kegiatan pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline