Lihat ke Halaman Asli

Arti Sebuah Kesuksesan

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukses!!! Jelas sekali bahwa semua manusia di muka bumi ini menginginkan kesuksesan. Bagaimana caranya??? Tentu, inilah yang menjadi pembeda antara satu orang dengan lainnya. Ada yang meraihnya dengan cara instan dan ada juga yang mendapatkannya melalui proses yang panjang. Bahkan panjaaaaaaaaaaaaang sekali...
Mengenai ukuran kesuksesan, relatif! Sama halnya ketika melihat fisik manusia. Saya selalu bilang klo Cristiano Ronaldo (CR7) itu ganteng, tapi bagi orang lain kagak. Malah ada yang bilang gini, “ganteng apanya? Tampang playboy gitu”. Gubrakkkk!!!
Sukses itu boleh dibilang sesuatu yang kasat mata. Sukses itu adalah tentang rasa. Rasa bahagia, tenang dan damai. Ibarat tukang becak dan orang bermobil mewah, si tukang becak pasti membayangkan kehidupan yang indah dan bahagia jika saja bisa punya mobil mewah. Di lain sisi, orang yang bermobil mewah itu malah berfikir seandainya saja hidupnya sesederhana tukang becak tersebut, tentu saja dia akan merasa tenang dan damai.
Sukses itu memang hanya masalah rasa. Sejauh mana pencapaian hidup kita, sekecil dan sebesar apapun itu, tetapi mampu menghadirkan rasa bahagia...
Lalu, timbul sebuah kegalauan dalam berpersepsi sehingga melahirkan prasangka yang mengenyampingkan kadar ikhtiar. Terkadang, kita hanya lebih sibuk melihat kesuksesan orang lain tanpa mau melihat proses pecapaiannya.
“Wah...dia sekarang sukses, padahal usianya lebih muda dan pendidikannya sedikit di bawah saya, di kantor pun dia tidak terlalu perform. Kok bisa yah?”
Perhatikan diri kita!!! Saya bangun pagi jam berapa? Saya berangkat bekerja dan pulang jam berapa? Berapa jam yang saya habiskan untuk belajar/membaca diluar jam kerja? Bandingkan dengan orang yang dianggap sukses di mata kita tersebut! Sama kah? Kasihan sekali jika ternyata kita masih lebih unggul dari pertanyaan-pertanyaan di atas namun kita tidak sesukses dia. Berarti ada yang salah.
Salahnya dimana??? Jangan tanya saya!!! Hehehe..
Ada beberapa kemungkinan mengapa demikian. Yang pertama, mungkin kita memang tidak/belum pantas untuk sukses. Kedua, mungkin kita penganut paham, “rumput tetangga selalu tampak jauh lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri”, tidak/kurang bersyukur. Dan yang ketiga, kesuksesan orang tersebut kemungkinan besar adalah akumulasi dari kesuksesan orang-orang yang ada dalam tanggungannya. Kusuksesan dirinya sendiri + orang tua + saudaranya + Istri/suami + anak = Sukses pangkat lima.
Pada akhirnya, karena sukses adalah masalah rasa maka rasanya tidak akan pernah sepadan dengan banyaknya jumlah asset atau kedudukan tinggi yang dimiliki oleh seseorang. Abaikan pandangan orang lain. Kita tidak akan pernah mencicipi bagaimana rasanya sukses selama kita masih memakai ukuran orang lain. Sukses adalah sesuatu yang membuat kita bahagia dan bahagia itu adanya di hati kita, bukan di hati orang lain, bukan di mata orang lain dan juga bukan di mulut orang lain. Salam sukses!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline