Lihat ke Halaman Asli

Hijab Modis Vs Hijab Syar’ie

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi malam, seorang teman mengirimkan pesan via BM tentang kegalauannya, “aku diajak teman berbisnis Jilbab. Dia pengen usaha itu agar banyak orang yang berjilbab dengan cantik TAPI BENAR! Dia suka uring-uringan klo liat orang berjilbab tapi asal-asalan + Body-nya kelihatan sana-sini. But, the problem is... She is a PROTESTAN Girl”.

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika mendapati statement seperti di atas? Bisniskah? Jilbab yang benar kah? Protestan girl nya kah? Atau (maaf) CD perempuan yang kelihatan pada bagian belakangnya ketika tunduk?

Sebenarnya ini adalah keresahan kita sebagai seorang muslimah yang tau betul standar pakaian syar’ie dalam Islam. Dan ternyata, keresahan ini tidak hanya dirasakan oleh kita yang notabene lahir sebagai seorang muslim, bahkan mereka yang diluar Islam pun merasakan keresahan yang sama. Bagaimana jilbab/hijab dinodai dengan model yang salah kaprah.

Tentu saja saya sangat mengapresiasi perkembangan jilbab di Indonesia ini. Dimana, sudah menjadi hal umum menemukan perempuan-perempuan menggunakan jilbab di semua tempat. Kenyataan ini adalah sebuah anugerah besar. Bila dibandingkan sebelum dan pasca reformasi, maka akan terasa perbedaannya. Ketika sy masih SMP, yang pakai jilbab di sekolah Negeri/Umum masih bisa dihitung jari. Tetapi, pasca reformasi, gelombang gerakan jilbab seakan tak terbendung. Hampir-hampir sekolah Negeri/Umum tak ada bedanya dengan Pesantren jika indikasinya adalah Jilbab.

Namun, seiring kemajuan zaman. Muncullah model Jilbab yang kita kenal luas di masyarakat “Jilbab/Hijab Modis”. Entah darimana istilah ini bermula, tapi yang jelas kata Jilbab/Hijab Modis sudah sangat familiar di telinga. Remaja-remaja putri hingga nenek-nenek pun berlomba berjilbab/berhijab.

Waktu saya masih sekolah/kuliah, istilah hijab modis sepertinya belum ada, sama halnya dengan kaum Al4yers dan Galauers. Jadi, saya asumsikan saja bahwa istilah hijab modis lahir pada zaman generasi  Al4yers dan Galauers.

Lalu apa bedanya? Toh kata Hijab syar’ie juga tidak kalah pamor dari saudaranya itu. Hmmm... setelah difikir-fikir dan difikir lagi, ternyata perbedaannya sederhana saja. Hijab syar’ie itu adalah menggunakan hijab karena tuntutan agama sedangkan hijab modis karena tuntutan mode.

Yuk bercermin!!! Ada dimana kriteria hijab yang kita gunakan sekarang???

Oh yah, tentu kita sering dengar dua hal ini; manusia primitif dan modern. Dulu, yang (maaf) telanjang/hampir telanjang digelari peradaban primitif. Nah, sekarang ini juga sangat sering kita jumpai perempuan dengan pakaian minimalis alias kekurangan bahan kain yang akhirnya nampak hampir telanjang. Sekarang kan zaman modern yah? Tapi kok, sisa-sisa peradaban primitif masih banyak kebawa-bawa di lingkungan kita? Hmmm.. Aneh bin ajaib.

Ketahuilah saudariku, standar agama ini jelas. Dari zaman bahuela sampe zaman turunan ke-8 kita ke keturunan ke-8 lagi hingga kiamat, standar baku hijab tidak akan berubah. Sementara, jika kita mengikuti mode, saya tidak bisa membayangkan atau memberi gambaran, kira-kira berapa kali akan mengalami revisi.

Wallahu’alam...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline