Pt persib bandung bermartabat semakin terkenal karena hal buruk
Saya mengenal persib sejak era perserikatan, saya dulu lumayan cukup sering bolos sekolah atau kuliah unuk datang menonton pertandingan mereka ke stadion siliwangi atau jalak harupat. Kegembiraan saya bertambah, atas prerubahan persib bandung menjadi sebuah perusahan sepakbola professional pada sejak September 2009 dan mentransformasi banyak sekali, termasuk membuang jauh urusan politik yang selama ini menjadi parasite di tubuh persib. Kegemmbiraan saya tidak berhenti disitu, persib dinobatkan menjadi resmi lisensi klub professional menurut AFC tahun 2024. Karena kebangaan tersebut, proposal desertasi saya studi kasus mengenai klub sepakbola di indonesia, Dimana salah satunya adalah persib, sempat saya presentasikan di hadapan profesor2 kelas dunia di jerman saat itu.
Namun sejak itu kecintaan saya menurun, setelah kasus bobotoh tewas akibat berdesakan masalah tiket, padahal mereka memiliki tiket resmi, tidak kunjung usai, yang akhirnya meluap dan paham lalu terlupakan. Ditambah lagi njelimet nya system pertiketan persib yang membuat kelompok supporter mereka boikot cukup lama, al ini pun kemudian terlupakan walau sudah lumayan teratasi dengan baik. Terakhir, "disiksa" nya seorang bobotoh yang meneriakan kritik pada pemain, kemudian dikejar stewars, atas perintah official, kemudian dicakar dan ditendang di ruang ganti, hingga ybs. Terkena cedera ringan dan trauma.
Persib mungkin sama seperti klub lainnya, tidak pernah lepas dari masalah jika berhubungan denagn supporter, namun kali in menurut aya cukup keterlaluan, aniaya ringan menurut saya sudah termasuk dalam kategori pidana, dan dapat dikasuskan denagn kepolisian. Saat saya menulis ini, ratusan bobotoh melangsungkan demonstrasi di graha jalan sulanjana, mereka menuntut kasus ini diselesaikan, pihak manajemen mengaku sudah melakukan investigasi internal, namun kita sudah tau akhirnya akan mungkin seperti apa, menguap, terlupakan dan hilang..
Saya takutkan suatu hari nanti, ada oknum yang emosi, ngabongohan, kakang, henhen tau adi di belakang, kasian keluarga mereka, tidakkah berpikir akan hal ini sebelum Bersama sama seperti pengecut menyiksa bobotoh di ruan ganti?
seorang kawan, yang juga seorang ahli psikologi olahraga dari salah satu universitas jawa timur, pernah berujar pada saya, jika suatu klub yang terus menerus ada masalah biasanya ada masalah di masa lalu yang belum terselesaikan, ada trauma masa lalu internal pada pegawainya yang belum selesai, apakah pt pbb seperti itu? entah, bisa jadi. Sejak kasus kematin bobotoh karena tiket itu saya tidak mencintaimu seprti dulu lagi, perib bandung bermartabat? yakin? karena bermartabat tidak menyiksa orang, professional ya berlaku seperti professional, bukan seperti preman jalanan. Maaf, saya tidak mencintai kalian seperti dulu lagi..
seorang dari pesohor sepakbola pernah berujar di salah satu podcast, bahwa yang biasa suka kritik klub bola itu biasanya anak kecil, pengangguran, dsb. Catat, pemulis ini adalah kiki esa perdana, bobotoh asli cimahi, dosen dari universitas tanri abeng Jakarta dan seorang dosen paruh waktu di universitas Telkom bandung, cari saya, mari diskusi, buat sanggahan yang berlogika jelas, jika tidak setuju, saya akan enang hati akan menerima, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H