Lihat ke Halaman Asli

kiki esa perdana

pemerhati komunikasi politik dan penggemar sepakbola

Betapa Pelik dan Rumitnya Parung Panjang

Diperbarui: 8 Agustus 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

point of view saya tulis disini adalah murni PoV diri sendiri, saya tidak mewakili masyarakat patung panjang, karena saya paham, pasti ada sebagian masyarakat yang merasakan untungnya dari fenomena pelik dan rumitnya parung panjang saat ini, dan jelasa, saya tidak mungkin mewakili mereka. 

saya tinggal di parung panjang sudah lebih dari 2 tahun, karena secara finansial kami belum cukup untuk beli rumah yang dekat lokasinya dengan kantor, harganya masih diatas kemampuan kami. Jalan parung panjang setau saya adalah jalan provinsi, menurut definisi resmi jalan provinsi adalah jalan yang menghubungan ibu kota provinsi dengan ibu kota kabupaten/kota, antar ibu kota kabupaten/kota, dan jalan strategi provinsi, karena parung panjang menghubungkan banten  dan jawa barat. dalam undang-undang Pengelola dan penanggung jawab jalan provinsi adalah gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk. sedangkan tat lintasnya diatur dinas terkait, yaitu dinas perhubungan baik provinsi atau kabupaten setempat. 

saat ini seperti diketahui, parung panjang rusak parah, banyak UMKM pinggir jalan tutup, karena depan tempat mereka menjadi perlintasan truk besar tambang, fyi, galian tanah legal maupun ilegal marak di parung panjang, parung panjang menjadi sumber batu, pasir, untuk keperluan pembangunan, baik di jakarta atau daerah lain. jangan tanya korban, galian tanah legal sudah membuat wafat beberapa orang, karena tertimbun, dan tidak sesuai SOP dari pemerintah, karena memang tidak pernah terkontrol, untuk jalanan, menurut salah satu akun media sosial parung panjang, tahun kemarin korban jiwa mencapai 13 orang, yang paling miris adalah ada korban ibu dan anak kecil, tertindih truk tambang, meninggal di tempat, saat menjemput si anak sekolah :( 

secara psikologi, umumnya rasa peduli timbul dari kepekaan yang muncul di dalam diri kita. Kita juga harus belajar dari lingkungan sekitar kita, bagaimana cara orang di sekitar kita menanggapi situasi tertentu. Orang yang memiliki rasa peduli biasanya dapat merasakan perasaan orang lain. 

Membantu sesama.  hal ini membuat saya berpikir keras, rasa peduli dari pemerintah setempat kemana? camat sudah diganti karena tuntutan demo, bupati yang lama sudah dibui karena terkena pidana korupsi. saya juga heran dengan tingkah pemerintah provinsi,  karena tidak ada lanjutan perbaikan sama sekali walau itu sedikit. 

dari kegilaan ini semua ada yan lucu, 500 meter jalan menuju kantor polisi dan 500 m jalan menuju kecamatan, itu tanpa kerusakan sedikitpun, kalopun ada mungkin cuma 5% saja, sisanya mulus kaya pantat bayi, atau kaya pantat pengusaha tambang yang suka dijilatin oknum aparat..............  

saya sudah lelah, saya tidak mungkin lagi berharap parung panjang akan LAYAK untuk dihuni manusia, saya saat ini nabung saja, supaya bisa cepet kebeli rumah dan pindah dari parung panjang. karena di parung panjang, rasa peduli sudah hilang dari pemerintah, disini dibiarkan auto-pilot 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline