Lihat ke Halaman Asli

kiki esa perdana

pemerhati komunikasi politik dan penggemar sepakbola

Ridwan Kamil Jago Kandang?

Diperbarui: 21 Juni 2024   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saya menulis ini berdiri dalam posisi netral, tidak like atau dislike, jika memang harus memilih, mungkin saya memilih dalam kubu tidak peduli. Saya menulis ini dengan kegemaran saya pada bidang politik saya, sudah cukup.

Kita melihat sosok ridwan kamil sebagai sosok rising star dengan karir cemerlang, saya menetahui ybs mulai saat beliau aktif menjadi ketua BCCF bandung, simply said saya cukup kagum dengan beragam program-proram yang dia lakukan saat itu, untuk menangkap fenomena maskah di kota bandung. Namun kesukaan saya sedikit berkurang saat ybs mencalonkan diri sebagai walikota bandung dan kemudian terpilih. 

Saya sadar akan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum, ternyata saat terpilih, proram-program ybs cukup "menggebrak" pemerintahan kota bandung yang saat itu, menurut saya cukup penuh dengan masalah. 

Mulai dari penggubahan taman menjadi tematik, tampilan kota yang menjadi cantik, birokrasi yang cenderung membaik, mengatasi kemacetan pada beberapa ruas jalan, dan setau saya, sudah itu saja, ternyata tidak ada lagi, sisanya Cuma rencana dan rencana, transportasi public, apartemen murah, taman kota tidak pernah ada, semua hanya rencana dan maket (bentuk tiruan) digital yang indah dan hi-tech, kaget saya bertambah, namun bukan dalam posisi Bahagia, namun kecewa, saat terjadi penggususran Kawasan tamansari.

Saat saya kira sudah berhenti karir politiknya dengan kejadian itu, ternyata ybs mencalonkan menjadi gubernur jawa barat dan kemudian terpilih. Maaf jika salah, thun 2022, PKS meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk mengevaluasi anggaran Rp 156 miliar untuk pembangunan alun-alun di sejumlah daerah. 

Anggaran ratusan miliar itu ada dalam rencana APBD Jabar 2023, kemudian disetujui, padahal saat itu sedan gada bencana di cianjur dan ekonomi sedang sulit akibat dari covid 19 di beragam sektoir industry. Tercatat di salah satu media, 28 alun-alun yang tersebar di kabupaten dan kota di jawa barat terkena revitalisasi.

 Tidak berhenti disitu, hampir kurang lebih 7 tahun saya tinggal di perbatasan jawa barat dan banten, daerah menjadi sumber tambang pasir dan batu untuk berbagai tempat di Kawasan di jabodetabek, ah sudah, saya memilih stp membicarakan parung Panjang, terlalu sedih bercampur marah, satu provinsi, satu kabupaten tidak ada yang peduli dengan warga disini, walaupun korban wafat sudah terlalu banyak. 

Terakhir yang membuat saya meneteskan air mata adalah seorang ibu dan anak TK nya tertindih truk tambang bermuatan batu, seketika wafat di tempat. 

Selama menjabat kalo tidak salah, ridwan kamil tidak pernah dating ke parung Panjang, yang pejabat pertama kali dating adalah rombongan dewan dan pj gubernur jabar, pa bey, itu pun yang semula berencana akan berkantir di kecamatan, namun entah kenpa tidak jadi, dan hanya mengunjungi sehari, sudah, sisanya tidak ada.    

Sekarang ybs digadang menjadi gubernur Jakarta, namun berita terakhir yang say abaca elektabilitasnya turun setelah Masyarakat tau, di pilgub Jakarta, dia akan menghadapi ahok dan anies. 

Muncul pertanyaan, apakah ybs akan selalu tetap menjadi jagoan kendang? Atau berani dan melangkah pada kancah politik yang lebih besar, walau hasilnya mungkin bisa kalah, atau akan Kembali ke jawa barat dan Kembali mengajukan diri mengikuti pilgub, Dimana sosok dirinya sebagai media darling akan tertus terpakai dan disukai Sebagian masyarakat? Kita lihat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline