Lihat ke Halaman Asli

Isu Korupsi EKTP, Pemanggilan KPK dan Ambisi Saya sebagai Direktur Len Industri

Diperbarui: 5 Oktober 2015   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(Obrolan bersama Abraham Mose, Direktur PT Len Industri)

--|

Pada Juni 2014 yang lalu, saya memenuhi panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi terkait dugaan kasus korupsi EKTP. Sempat beredar berita di beberapa media menyebutkan bahwa PT Len Industri sebagai salah satu konsorsium pemenang tender pelaksanaan EKTP ikut terlibat korupsi EKTP.

Seperti yang pernah saya ucapkan dihadapan banyak pewarta, "Kalau tidak salah, kenapa takut?" saya pun menghadiri panggilan dari KPK tersebut. Dalam pemanggilan sebagai saksi tersebut, saya ditanya sebagai Direktur Len Industri seputar keterlibatan PT Len Industri dalam melaksanakan program EKTP tersebut. Semua pertanyaan saya jawab dengan baik, dan terbukti sampai saat ini status saya hanya sebagai saksi.

Pemanggilan KPK terkait isu korupsi EKTP ini secara tidak langsung tentu membuat pergerakan inovasi, pengembangan serta pembuatan produk PT Len Industri sedikit terganggu. Karena banyaknya keputusan yang harus melibatkan keberadaan saya dan waktu saya sempat tersita karenanya.

Melupakan semua itu, ambisi serta tekat saya untuk membawa Len Industri menjadi sebuah perusahaan BUMN berkelas dunia internasional tetap berjalan. Membangun teknologi-teknologi baru setaraf dengan produk-produk kelas dunia lainnya menjadi tujuan besar yang harus diwujudkan bersama dari semua stakeholder di PT Len Industri.

Kami memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah hebat dengan orang-orang di luar negeri sana. Kami di PT Len sudah berhasil memproduksi begitu banyak produk sebagai portfolio serta bukti bahwa PT Len Industri tidak sekedar omong kosong dalam usaha mewujudkan impian untuk menjadi perusahaan berkelas dunia internasional. Sumber daya manusia Len Industri merupakan lulusan-lulusan terbaik dalam bidang teknologi dan elektronika.

Len menanamkan budaya ICE-442 kepada setiap karyawannya. Tujuannya agar mereka dapat menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Ada beberapa nilai penting dalam budaya ICE-442 ini, yaitu

  1. Personal Character yang meliputi Integrity, Innovation, Inovasi dan Insistence (pantang menyerah).
  2. Working Principle yang meliputi Customer Focus, Continous Improvement, Commitment dan Competence.
  3. Performance yang meliputi Effectiveness dan Efficiency.

Setiap setahun sekali Len memberikan sosialisasi budaya perusahaan kepada karyawannya dengan melakukan pra test dan post test budaya perusahaan agar nilai-nilai (di atas) bisa diterapkan secara maksimal.

Tidak hanya sampai disitu, Len memperlakukan para pegawainya sebagai aset yang paling berharga. Len sangat menghargai setiap kontribusi yang diberikan oleh pegawainya baik secara individu maupun secara berkelompok. Salah satu bentuk BUMN yang berlokasi di Bandung ini dalam menghargai sumber daya manusia perusahaannya adalah dengan mendaftarkan para pegawainya ke Kementrian Tenaga Kerja. Hal ini dilakukan untuk membangun dan meningkatkan kompetensi para pegawai PT Len Industri (Persero) sesuai dengan standar kompetensi (knowledge, skill dan attitude).

Sebagai perusahaan pemerintah, tentu Len Industri akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat banyak seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline