Lihat ke Halaman Asli

Energi Nuklir Sebagai Alternatif Pengganti Energi Fosil

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah, ini cuplikan dari hasil presentasi kelompok saya, mata kuliah B.Indo... Cekidot ya... Semoga bermanfaat..
Energi fosil merupakan energi yang paling melimpah di seluruh dunia dan sudah cukup lama dikembangkan. Bahkan hingga tahun 2020 nanti, energi fosil akan tetap menjadi pilihan terutama bahan bakar minyak yang mendominasi. Tantangan terbesar dalam produksi energi fosil khususnya minyak dan gas bumi adalah keterbatasan sumber daya dan penurunan cadangan minyak yang dapat dieksploitasi untuk kepentingan umat manusia. Sehingga perlu diberdayakan potensi energi lainnya.
Satu tahap untuk mengatasi masalah energi ini adalah penghematan energi dengan sasaran pemanfaatan energi yang efektif, pengembangan dan pemanfaatan energi untuk menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan energi fosil adalah energi nuklir. Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir pertama kali digunakan pada tanggal 20 Desember 1951 di dekat kota arco, Idaho.
Reaksi yang terjadi pada nuklir adalah reksi fisi nuklir dan fusi nuklir : Reaksi fisi nuklir adalah proses pembelahan inti atom menjadi dua inti atom yang lebih kecil. Reaksi ini menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma) serta melepaskan energi yang sangat besar. Sedangkan fusi nuklir merupakan sebuah proses saat dua inti bergabung menjadi satu, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Proses penggabungan inti nuklir membutuhkan energi yang sangat besar, namun energi yang dihasilkan saat kedua inti telah bergabung lebih besar lagi dan begitu seterusnya.
Reaktor nuklir merupakan alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga kesinambungan reaksi tersebut. Dari banyak jenis reaktor tersebut, yang paling terkenal ada empat macam, yaitu reaktor fisi, reaktor fusi, reaktor penelitian dan reaktor daya. Reaktor fusi nuklir memiliki beberapa keuntungan: ketersediaan bahan baku yang melimpah, resiko kebocoran reaksi sangat kecil, bahan baku maupun produk reaksi tidak bersifat radioaktif.
Nuklir bagi dunia kesehatan adalah untuk mendiagnosa penyakit sekaligus sebagai terapi dari suatu penyakit. Namun, disisi lain nuklir juga berdampak negatif yaitu radiasi nuklir yang berbahya untuk kesehatan manusia. Dampak dari paparan radiasi nuklir yang berkepanjangan adalah penuaan dini, gangguan system saraf dan reproduksi, serta terjadi mutasi genetika, dan juga kanker. Hal ini bisa dikurangi dengan cara jangan terlalu dekat dengan sumber radiasi.
PLTN tidak mengeluarkan asap atau debu dari hasil pembakaran lewat cerobong sebagaimana halnya pembangkit listrik tenaga batubara, minyak dan gas sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu pembangkit listrik dengan tenaga nuklir tidak ada proses pembakaran unsur karbon sehingga tidak menimbulkan emisi CO2, SOx, VHC, NOx, yang menjadi efek rumah kaca dan hujan asam.
Limbah nuklir tidak akan dibuang ke lingkungan. Limbah nuklir dimanfaatkan pada penggunaan zat radioaktif di rumah sakit untuk keperluan diagnosa dan terapi, industri-industri yang memanfaatkan zat radioaktif untuk radiografi dan lembaga-lembaga penelitian untuk radioanalisis, perunut dan sebagainya.
Konsep sistem keselamatan untuk menjaga agar zat radioaktif yang terkandung didalam reaktor tidak menyebar kelingkungannya adalah konsep Pertahanan Berlapis (defence indepth). Konsep pertahanan berlapis ini adalah: pencegahan timbulnya kondisi abnormal, pencegahan berkembangnya kondisi abnormal menjadi kecelakaan dan pencegahan pelepasan zat radioaktif ke lingkungan.


--- Ambil manfaatnya dan tekan bahayanya !!!!!!---
tentukan pilihan Anda mulai sekarang......


dari berbagai sumber..................




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline