Lihat ke Halaman Asli

Secangkir Kopi Dua Tetes Air-mata

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14137781571254169068

Aku tak belajar apapun hari ini ,
selain mengasuh rindu dan menenun jarak..
Semalam kuseduh secangkir kopi dengan dua tetes air mata,
dua sendok gula, dua buah harapan, semoga bisa melarutkan duka...

Sebaris katamu, cukup mengunci ku dalam imajinasi khayal dan semu
Bekukan sayapku... ter- kelu paruhku oleh lakumu..
Malam, kamu adalah kejujuran yang paling jujur ,
hingga kamu tahu bagaimana cara menyakitiku yang paling sakit...

Aku memang tak sehangat senja, atau mentari di pagi hari,
AdaLah surya yang memeLuk bumi...
Melenakan diri pada pusaran rindu yang tiada bertepi
Lalu membungkusnya menjadi cinta dan kenangan...

Aku tak ingin lagi mencitaimu...
karena cinta hanyalah kebendaan yang semu,
Aku hanya ingin bisa menyayangi dan mengasihimu...
Setulus kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.. atau,
seikhlas seorang bapak berjuang demi orang-orang yang dikasihinya..

Jangan pernah kau padam terdiam lagi,  'tuk kemudian karam...
Datanglah jika kau ingin, bersama segenap beban dipundakmu.. menangislah...
Sampaikan semua keluh kesahmu, harapan dan mau mu,
Karena aku adalah lelakimu...

-------------------------------------------------------- oO0 ------------------------------------------------




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline