Bahwa kedua tokoh yang tergolong "baru" ini mempunyai banyak pendukung dan di sukai lintas golongan, tentu anda sepakat dengan saya yang juga di buktikan dengan muatan berita dan media media sosial, setuju kan....!
Mereka yang kemungkinan besar akan turut meramaikan pemilihan presiden di 2014 ini mempunyai penampilan dan karakter "nyeleneh" dan sedikit mirip sehingga sulit membedakan apa kelebihan masing masing dari mereka.
Saya tidak mempermasalahkan siapa meniru siapa atau mana di antara mereka yang lebih dulu.
Apa yang membuat mereka di sukai?.
PLN dan Kota Solo adalah awal mereka mengukir nama menjadi orang yang di sukai sekaligus di harapkan, namun ada perbedaan mendasar yang menurut saya bisa di simpulkan.
Ketika PLN di tangani Dahlan Iskan apakah masarakat ketika itu puas, jawapnya tentu ketika itu memuaskan, bahkan DPR ikut memberikan pujian yang sebelumnya adalah hal aneh bagi lembaga itu.
Apakah kepuasan masarakat itu membuat orang menjadi suka..? Dengan penampilan yang sederhana, rendah hati dan rajin blusukan kedaerah Dahlan Iskan memang di sukai, namun keberhasilan yang di capai adalah lebih dominan dari pada penampilan sederhananya.
Selama hampir dua periode Jokowi memimpin kota Solo, apakah warganya puas...? jawapnya tentu memuaskan. kenapa mereka puas, karena Jokowi sederhana, merakyat, apa adanya. lalu bagaimana keberhasilan kepemimpinan Jokowi..,jawapannya relatif, ada yang bilang cemerlang tapi tidak kurang yang menghujat.
Namun kalau di lihat secara umum, di bandingkan kota kota lain di Jawa Tengah, seakan akan kota Solo masih seperti biasa, tidak ada yang "waow".
Di sini terbukti kepribadian dan penampilan Jokowi lebih dominan dari pada keberhasilannya.
BUMN dan DKI Jakarta sekali lagi menjadi ajang uji coba kemampuan dua tokoh yang sederhana merakyat dan sama sama mempunyai orang tua asuh (he..he..kabarnya mereka masih dendam).
Jokowi dengan DKI Jakartanya terus bergerak menuju perbaikan dan pelayanan yang bisa dikatakan lebih baik dari sebelumnya, namun adakah sesuatu yang "waow" dari berbagai strategi tersebut di Jakarta, jawabnya tentu juga relatif.
Lalu kenapa kalau tidak ada perubahan yang signifikan ko' orang menyukai Jokowi?. Dari sini sekali lagi kita tahu di Jakarta orang suka dengan gaya Jokowi yang sederhana dan apa adanya, keberhasilannya kalah oleh penampilannya.
Dahlan Iskan meskipun gaya dan penampilannya kalah "macho" dengan Jokowi tenyata kian hari kian tambah orang yang menyukainya, mengapa? Tentu karena keberhasilanya membawa BUMN menjadi "waow" di tingkat nasional maupun internasional.
Dahlan Iskan dan Jokowi telah melalui tahap tahap kepemimpinan yang masing masing sudah mempersembahkan "show" mereka di atas panggung "poli etik" yang tentu kita harus pintar dan cerdas memilihnya.
Setidaknya andaikan salah satu dari mereka di takdirkan jadi pemimpin negeri ini, itulah gambaran masa depan kita, anak cucu kita tentang kesejahtera.
Bagaimanapun di tangan mereka inilah bangsa ini cocok di sopiri dan di bawa untuk lebih sejahtera, saya tidak mengatakan Jokowi tidak berhasil dan Dahlan Iskan tidak sederhana, namun setidaknya itulah yang bisa saya dapati apa yang lebih menonjol dari mereka, yang lebih dominan.
Saya percaya mereka berniat baik untuk kesejahteraan rakyat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H