Diam itu emas! Begitulah yg sering kudengar, tapi tidak denganmu Diammu bagaikan gunung berapi aktif, yg bisa sewaktu-waktu memuntahkan laharnya, diammu bagaikan air sungai yg mgkn saja terdapat banyak buaya di dasarnya Diammu seperti langit berhiaskan awan mendung, yg memungkinkan kapan saja hujan deras turun berikut gelegar gunturnya Diammu bisa berarti sejuta maksud lain yg tak pernah bisa kumengerti... Tapi... diamku hanyalah karena sibuk menerka-nerka sendiri, apa yg sebenarnya bersembunyi di dlm diammu.... (Suddenly remember story on December 1st 2009 at 14;40, di warung indomi saat kejebak hujan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H