Lihat ke Halaman Asli

Roni DwiRisdianto

Seri pertama Bondan dalam judul Langit-Hitam-Majapahit telah tayangbdalam jaringan. Berlatar belakang Majapahit pada masa Jayanegara. Penulis berdomisili di Surabaya.

Liris: Jack Sparrow dan Sunatan Massal

Diperbarui: 5 September 2019   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sunat Keroyokan

Wajah Jack sumringah. Bingkisan uang saku, sarung dan baju koko telah diterimanya. Kang Diman dan becaknya sudah menunggu Jack.

Dialah Jack, lelaki pemberani. Pemimpin di antara teman-temannya. Arak-arakan barongsay, tarian jaran goyang ikut memeriahkan suasana hari ini. Perayaan Suroan yang megah.

Jack duduk di atas becak Kang Diman yang sudah dihias pita menawan. Suka cita orang penuh sesak di pinggiran. Jack mengumbar senyuman.

Dalam hati Jack terlihat ombak yang bergulung. Jack berlari dari amukan badai. "Bentangkan layar!" Perintah Jack pada awak kapal. Sementara yang lain mempersiapkan peralatan untuk berjaga-jaga.

Layar kini terkembang, angin yang tadi menerjang perlahan menghilang. Di buritan kapal, Jack terkenang pada sepasang mata teduh milik ibunya.

"Putra ibu tambah besar, Ibu bangga padamu," ibunya berkata sambil membelai kepala Jack. Jack suka pada rambut panjangnya, meskipun dia seorang lelaki.

Jack tidak peduli, saat teman-teman membicarakan kebiasaannya yang tidak mencukur mahkota di kepala. Jack tetap berkawan pada siapa pun.

Bukan berarti Jack diam dan tidak membalas, ia hanya mengatur cara untuk merebut kembali hati kawan yang telah menyakitinya.

"Laki-laki lemah!" teriak Badar.

"Tidak!" Sengit jawaban Jack. Hati Jack kali ini tersulut. Badar, sahabat terdekatnya berkhianat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline