Libur musim panas akan segera berakhir pertengahan bulan Agustus akan tetapi masih ada sedikit catatan yang tertinggal ketika mengunjungi Museum Nasional Mesir yaitu mengenai perhiasan Mesir kuno yang menarik.
Berlokasi di dekat lapangan Tahrir Square, Museum Nasional kokoh berdiri, menyimpan lebih dari 120.000 koleksi peninggalan Mesir kuno, salah satunya adalah berbagai macam perhiasan yang unik dan menarik. Ancient Egyptian Jewelry, berada di lantai dua dengan memiliki ruangan tersendiri, tidak dikenakan biaya untuk masuk, hanya sekali saja ketika pertama kali memasuki Museum Nasional yaitu 60 Le untuk wisatawan asing dan 30 Le untuk mahasiswa di buka untuk umum mulai pukul 9.00 sampai dengan pukul 19.00.
Suasana di dalam ruangan perhiasan begitu tenang dengan penerangan yang temaram dan suhu yang agak dingin, sudah terlihat begitu banyak perhiasan dari Mesir kuno yang di pajang di kotak kaca mengelilingi ruangan, ada juga penjaga yang tidak berseragam melihat gerak-gerik para pengunjung. Dekorasi dinding yang bercat hitam senada dengan alas dari perhiasannya.
Perhiasan Mesir kuno merupakan salah satu harta karun yang paling menarik, terlihat dari selera, bentuk - bentuk yang harmonis, kombinasi warna dan kemahiran serta keahlian mengerjakan sebuah perhiasan dengan tehnik tinggi dan hasil akhir yang luar biasa, dimulai sejak dinasti pertama dan seterusnya, tidak hanya emas yang digunakan terdapat juga batu mulia, sedangkan untuk perak dan tembaga jarang sekali digunakan.
Terdapat satu set perhiasan emas dari dinasti ke 12 milik seorang putri yang bernama Nefrw Ptah نـفــرو بـتـــاح, anak dari Raja Imnmhat III إمـنـمـحـــات الـثــالـث . Perhiasan itu terdiri dari sepasang gelang, sepasang gelang kaki, kalung dua baris dan kerah luar. Perhiasan - perhiasan ini ditemukan di makam sang putri, selain terbuat dari emas, ada juga perhiasan yang terbuat dari manik - manik, dan batu mulia.
Selain perhiasan emas yang di temukan di makam putri Nefrw Ptah نـفــرو بـتـــاح , ditemukan juga cambuk atau flabellum ( kipas yang terbuat dari logam, kulit, perkamen atau kayu ) menurut orang Mesir terdiri dari pegangan pendek dengan tiga untaian manik - manik ( undakan kecil ) yang terbuat dari emas. Ini adalah lambang kekuasaan pada zaman kuno, tetapi juga gada atau cambuk merupakan penggambaran dari ( menandakan ) kerajaan yang berasal dari utara.
Di kotak kaca perhiasan lain juga tak kalah menariknya , yaitu terdapat liontin perak yang bergambar dua dewi ular, yang kanan memakai mahkota merah dan memegang tongkat papyrus yang merupakan simbol dari utara, sementara yang lain memegang tongkat lotus atau bunga teratai yang merupakan simbol dari selatan. sehingga jika keduanya digabungkan dapat diartikan untuk perlindungan bagi seluruh Mesir.
Masih di dalam kotak kaca yang sama, terdapat dua gelang emas yang dihiasi dengan daun anggur bersulur dan di tengahnya terdapat batuk akik yang mengkilap, ada juga koin yang bergambar kaisar Hadrian memegang tongkat kerajaan.
Di sudut lain terdapat kepala emas dari seekor burung elang dalam bentuk seperti mumi, yang memiliki mata bertahtakan batu permata, dipahat dari kayu dan dilapisi tembaga, mahkota yang di atasnya terdapat dua bulu. Mahkota elang ini tidak diragukan lagi merupakan tambahan dari kerajaan baru 700 tahun yang lalu dari dinasti ke enam Kerajaan Hierakonpolis Edfu.
Betah rasanya berlama - lama di ruangan emas ini dengan latar belakang ceritanya yang menarik, tapi waktu juga yang memisahkan.
Cairo, Salam Kompasiana