Lihat ke Halaman Asli

Hujan Bulan Cinta, Tuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan masih berteriak diluar sana

Mengumpulkan rindu yang berserakan pada sudut ruang hati

Menyela diantaranya deru angin, menghembuskan kembali kenangan yang berdebu

Duh Tuan,

Ingat sekali diri ini tentang kelingking yang mengikat,

Dibawah hujan bulan cinta

berlomba menjadi yang paling setia

Pun jarak setelahnya tidak kita risaukan, Tuan

Angkuh sekali, kepada hujan bulan cinta kita menunjukan buncahan rasa

Kita berlindung dibawah rimbun pohon

Tertawa bersama seperti tidak mengenal kata sedih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline