Hujan masih berteriak diluar sana
Mengumpulkan rindu yang berserakan pada sudut ruang hati
Menyela diantaranya deru angin, menghembuskan kembali kenangan yang berdebu
Duh Tuan,
Ingat sekali diri ini tentang kelingking yang mengikat,
Dibawah hujan bulan cinta
berlomba menjadi yang paling setia
Pun jarak setelahnya tidak kita risaukan, Tuan
Angkuh sekali, kepada hujan bulan cinta kita menunjukan buncahan rasa
Kita berlindung dibawah rimbun pohon
Tertawa bersama seperti tidak mengenal kata sedih