Lihat ke Halaman Asli

Presiden adalah Pemimpin, bukan Juara Pemilu

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca pendeklarasian Joko Widodo sebagai capres dari PDIP. Suhu politik semakin meriah, khususnya bagi diri saya. Karena setelah merasa apatis dan tidak percaya lagi dengan kepemimpinan saat ini, ada secercah harapan dengan hadirnya calon alternatif tersebut.

Saya mencoba untuk memposisikan diri pada posisi netral untuk saat ini. Saya mencoba untuk mencermati masing-masing capres yang sudah mendeklarasikan diri untuk memimpin kami, Rakyat Indonesia. Semuanya berkata bahwa ini demi kebaikan bangsa dan negara, untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Intinya, semua DEMI RAKYAT INDONESIA, DEMI BANGSA INDONESIA, DEMI NEGARA INDONESIA.

Jika memang IYA itu DEMI KAMI, RAKYAT INDONESIA, pertanyaan saya adalah "Kenapa para CAPRES dan PARTAI POLITIK itu masih saja mengungkit-ungkit hal yang tidak perlu? " Seakan-akan mereka tidak rela jika ada pesaing yang menganjal langkah mereka menuju ISTANA MERDEKA. Padahal jika memang benar PENCAPRESAN mereka DEMI KAMI, kenapa tidak dibiarkan saja muncul CAPRES-CAPRES lainnya. Bukankah dengan demikian RAKYAT lebih leluasa dalam memilih PEMIMPIN mereka sesuai dengan harapannya.

PEMILU bukan lah sebuah PERTANDINGAN untuk menentukan SIAPA YANG MENANG dan SIAPA YANG KALAH. PEMILU adalah sebuah cara NEGARA UNTUK BERTANYA KEPADA RAKYATNYA, siapakah yang mereka (rakyat) KEHENDAKI UNTUK MEMIMPIN DAN MEWAKILI mereka untuk menata kehidupan menuju arah yang lebih baik.

PRESIDEN adalah PEMIMPIN RAKYAT bukan JUARA PEMILU. Dan jika memang semua yang merasa mampu memimpin BANGSA INI, Benar-benar dengan TULUS HATI hendak MENGABDI UNTUK KAMI, tanpa ada kepentingan pribadi atau golongan, maka bersikaplah DEWASA, ARIF dan BIJAKSANA. Tidak perlu mendeskritkan para CAPRES lainnya.

Sebab, ANDA PUNYA KEHENDAK, RAKYAT PUNYA KEHENDAK. Jadi biarlah Kami memilih PEMIMPIN kami sesuai dengan hati nurani kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline