Ruang terbuka luas terasa demikian tenang. Alunan musik alami dari desiran angin dan kicauan burung mengalun lembut menambah indahnya suasana.
Beberapa saat kemudian muncullah seorang peragawati manis yang berjalan pelan keluar dari balik tirai hijau dedaunan rumput gajah di hamparan karpet hijau alami sebagai catwalk. Disusul satu peragawati lagi yang berperawakan sedikit kurus daripada yang pertama. Disusul kemudian tiga peragawati lainnya.
Semua memakai pakaian dengan warna dan model yang tak akan dijumpai di outlet dan plaza manapun. Tanpa lenggok mereka berjalan memakai sepatu unik yang sangat berbeda dengan sepatu peragawati manapun.
Dengan kepala memakai topi yang sedikit menutupi wajah mereka karena bayangan cahaya utama dari penerang alami indah menyinari kadang redup kadang terang bahkan kadang agak gelap toh masih tampak senyum lembut menawan.
Itulah gambaran ibu-ibu petani kala berjalan menyusuri pematang sawah ketika berangkat atau pulang bekerja. Ibu-ibu tanpa polesan atau tata rias wajah tetapi memancarkan kecantikan murni yang tampak dari raut wajah lugu dan senyum manis kepolosan. Itulah ibu sejati. Bukan sekedar cantik wajah dan tubuh yang berjalan tergesa di catwalk tanpa senyum dan tatapan mata yang entah ke mana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H