Dari kecil tak pernah dibilang nakal.
Kerap menangis dan dibilang janggal.
Kesedihan itu tidak asal,
akibat dari kekecewaan yang dicerna lewat akal.
Sering berangan jadi perempuan sundal,
tersenyum lenjeh dan menjual,
populer di mata laki-laki bengal.
Ada cahaya yang menjegal,
berujar betapa malunya punya otak kental.
Maukah hidup terus beralas sendal?
Tak mau
Aku tak mau
Cepat!
Berikan aku tanggal!
Bilamana aku telah pantas bervokal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H