Lihat ke Halaman Asli

a, i, u, e, o

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari kecil tak pernah dibilang nakal.
Kerap menangis dan dibilang janggal.
Kesedihan itu tidak asal,
akibat dari kekecewaan yang dicerna lewat akal.

Sering berangan jadi perempuan sundal,
tersenyum lenjeh dan menjual,
populer di mata laki-laki bengal.

Ada cahaya yang menjegal,
berujar betapa malunya punya otak kental.
Maukah hidup terus beralas sendal?

Tak mau
Aku tak mau

Cepat!

Berikan aku tanggal!

Bilamana aku telah pantas bervokal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline