Lihat ke Halaman Asli

Kopat-Lepet: Anak-anak yang Meninggal Pun Ikut Berlebaran

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_133387" align="aligncenter" width="640" caption="ketupat digantung di kusen pintu di hari kelima lebaran -kata ibu ini untuk adik saya yang meninggal (dok.pri)"][/caption]

Jika anda tinggal di pelosok desa di Jawa (khususnya di Magetan), pasti tidak asing dengan pemandangan sepekan setelah lebaran. Hampir tiap rumah memasang kopat dan lepet di pintu. Sepasang kopat-lepet itu akan bertahan hingga lebaran yang akan datang.

Apa sih maksudnya memasang kopat lepet di kusen pintu?

Banyak orang tua jaman dahulu yang percaya, bahwa sepekan setelah lebaran (sholat id) adalah lebaran untuk anak-anak.  Istilahnya Badha Kopat atau Lebaran Ketupat. Lebaran yang dikhususkan untuk anak-anak yang sudah meninggal. Mereka percaya bahwa mereka akan pulang ke rumah dan mencari kopat-lepet ini.

Jika mereka tidak menemukan itu maka mereka pasti bersedih karena teman-temannya pasti mendapatkan itu. Maka dari itu, kopat-lepet itu “wajib” dibuat oleh ibu-ibu yang mempunyai anak yang belum akil baligh tapi meninggal. Agar mereka ikut berhari raya juga.

Apa sih kopat?

Orang Jawa menyebut Ketupat dengan Kopat. Anda pasti mengenalnya. Makanan dari beras yang dibungkus dalam jalinan daun kelapa dan direbut selama 4-6 jam. Menu khas lebaran.

Lepet?

Lepet adalah makanan yang terbuat dari ketan, dicampur parutan kelapa dan sedikit garam. Lalu dibungkus dengan daun kelapa yang masih muda, orang Jawa menamai daun kelapa yang masih muda ini dengan Janur. Lalu dibentuk lonjong dan diikat (biasanya) dengan tali dari bambu. Tapi sekarang banyak yang menggunakan tali plastik untuk mengikatnya.

Jadi, jika berlebaran di Jawa-contohnya di Magetan, Jawa Timur-maka ketupat jarang ditemukan pas hari pertama lebaran. Bahkan hampir tidak ada. Tetapi “sepasar” Lebaran baru bisa ditemukan. Jangan khawatir, kopat-lepetyang dimasak banyak kok. Tidak hanya yang digantung di pintu-pintu.

Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Mohon Maaf Atas Segala Kesalahan.

Mari menikmati kopat-lepet dan sayur lodeh plus bubuk kedelai yang disangrai. Lezat.....

07092011

#catatan lebaran kecil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline