BUGIL di malam hari, ramai dan menyenangkan. Eitttt..... Jangan berfikir yang bukan-bukan dulu. BUGIL ini adalah Buka Giling. Acara yang diadakan rutin setiap tahun sekali oleh Pabrik Gula untuk menandai awalnya musim giling. Semua Pabrik Gula di area Madiun dan sekitarnya mempunyai acara ini.
Baru saja saya mengantar ibu ke BUGIL di Pabrik Gula Purwodadi di Kecamatan Karangrejo-Magetan atau lebih dikenal dengan Pabrik Gula Glodog, nama daerahnya. Sedangkan pabrik gula lainnya ada di wilayah Madiun (PG Rejo Agung), di Gorang-Gareng (PG Rejo Sari), di Pagotan dan di Geneng-namanya lupa. :D
Penandaan awal musim giling di tiap pabrik gula tidak bersamaan, ini memberi kesempatan para penjual musiman untuk bisa mengais rejeki secara kontinyu di beberapa tempat.
Buka Giling ini selalu ada pasar rakyat. Mulai beberapa hari sebelumnya sudah banyak pedagang yang menggelar dagangannya. Pengunjung pun banyak. Mulai dari kaum ABG sampai yang benar ABG juga. ABG yang pertama Angkatan Baru Gede sedang yang terakhir adalah Angkatan Babe Gue. hehehehe..... Maksudnya dari anak balita sampai manula menikmati acara tahunan ini.
Acara tahunan ini banyak yang menanti. Apalagi kaum manula. Karena tiap akhir pasar rakyat atau disebut Bukaan, pabrik gula pasti menggelar Wayang Kulit. Pada hari di mana ada pertunjukan wayang kulit, pasti sore harinya gerimis atau hujan walau tidak deras. Kata orang tua ini untuk membasahi tanah agar tidak ada debu yang beterbangan.
Melihat pengunjung yang membludak ini menandakan bahwa banyak rakyat kecil yang butuh hiburan. Tentu saja hiburan yang memang murah dan menyenangkan. Oia, warga sekitar pabrik menyebut jalan-jalan ke area pasar rakyat itu dengan “Tarub”. Awalnya saya bingung juga, walau tidak jauh dari pabrik tapi sudah lain desa jadi tidak mengerti istilah ini. Baru tahu juga beberapa tahun yang lalu.
Saya senang berjalan-jalan di pasar rakyat ini. Menikmati suasana yang sangat natural di tengah hiruk pikuk saat ini. Menikmati orang yang menawar dagangan. Menikmati wajah polos anak-anak yang sedang bergembira. Menikmati mbah-mbah yang semangat jalan kaki mengitari lokasi yang luas tanpa ada raut kelelahan di wajah mereka. Hampir tidak ada wajah murung kecuali penjual yang lapaknya sepi.
Saya selalu merindukan suasana ini. Bau martabak, donat, onde-onde, tahu petis dan kue putu yang semerbak di sepanjang perjalanan mengelilingi area pabrik gula. Ada juga yang masih berjualan brondong jagung maupun brondong beras dibungkus plastik yang dibentuk sepeda.
Semoga malam ini para penjual di sana mendapatkan rejeki yang melimpah. Para pengunjungnya pun bisa pulang dengan hati bungah. [caption id="attachment_103864" align="aligncenter" width="600" caption="kembang gula/gula kapas, selalu ada "][/caption]
[caption id="attachment_103865" align="aligncenter" width="459" caption="dulu adik takut lihat ini, padahal saudara nenek ada yang punya reog"]
[/caption]
[caption id="attachment_103866" align="aligncenter" width="300" caption="mampir ke sini... jangan salah, orang perancis suka bekicot, saya juga ;)"][/caption]
[caption id="attachment_103867" align="aligncenter" width="300" caption="mainan yang tak pernah lekang oleh waktu"]
[/caption]
[caption id="attachment_103869" align="aligncenter" width="300" caption="jajanan khas bugil, selain tahu petis, martabak dan lainnya ada brondong jagung n brondong beras yang digantung"]
[/caption]
[caption id="attachment_103875" align="aligncenter" width="300" caption="bengkoang, selalu hadir tiap ada bugil"][/caption]
Sudah dulu ya..... Saya mau menikmati kue puthu, tahu petis dan buah bengkoang serta sate bekicot yang tadi saya beli bersama ibu di BUGIL.
Oia, kalau ada yang mau nonton pertunjukan Wayang Kulit, malam ini digelar. Silahkan nonton bagi yang suka, saya mendengarkan lewat radio saja karena ada siaran langsungnya. :)
*bungah = gembira
semua foto hasil jepretan sendiri
28042011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H