Lihat ke Halaman Asli

Kupu-kupu Rapuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_275438" align="aligncenter" width="300" caption="gambar diunduh dari belligerentdesign-asyncritus.blogspot.com"][/caption]

Terbang ku melayang membawa debu, Hinggap di kuntum bunga tak bermadu, Duri-duri menusuk asaku, Mengoyak sayap inginku. Perlahan... Kukepakkan lagi sayap rapuhku, Menantang angin berirama sendu Hingga..... Ku terhempas.... Bersama puing-puing bimbangku. Kucoba, Bangkitkan hasratku. Tertatih, Kutiti batu-batu terjal. Kugapai.... Akar-akar kehidupan Hingga kuberdiri... Tanpa sayap lagi. Kucoba Menatap indahnya pagi, Ditingkahi sang mentari bernyanyi Mengiringi pepohonan berdansa lamborgini Yang entah kapan kan berhenti. -Medio Mei 2003- *coretan tangan ini pernah saya unggah di blog pribadi saya*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline