Lihat ke Halaman Asli

Pom Bensin Curang, Waspadai Ciri-cirinya

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marah rasanya dicurangi di pom bensin, walau tidak seberapa tapi jika yang dicurangi ratusan bahkan ribuan konsumen, pasti bikin sesak di dada.
Sejak mempunyai kendaraan sendiri otomatis saya menjadi pelanggan pom bensin. Untuk apa lagi selain memenuhi isi tangki agar perjalanan nyaman tanpa perlu ada acara dorong motor karena kehabisan bensin (walau sebenarnya sering saya alami karena motor sering dibawa adik dan dia paling malas isi bensin. hehe).
Jarak dari rumah ke kantor sekitar 27 kilometer. Ada 4 pom bensin yang bisa saya jangkau, dan kesemuanya pernah saya mampir. Diantara 4 itu hanya 1 pom yang tidak pernah mencurangi saya. Selain ke kantor saya juga melewati 2 pom bensin jika ingin ke kota sebelah. Saya juga pernah mampir ke kedua pom bensin itu dengan alasan takut kehabisan di jalan dan menghindari acara dorong motor tadi. Dan keduanya curang.
Curang di sini yang pernah saya alami adalah akibat dari petugas pom yang nakal. Karena sering dicurangi (dan saya masih ke pom tersebut karena kadang bensin di tangki motor saya sudah sangat mepet), saya jadi sering mengamati trik-trik yang mereka gunakan untuk mengelabui konsumen.
Berikut ini beberapa pengamatan saya, dan bisa anda buktikan. Pegawai pom bensin yang nakal biasanya akan melakukan hal-hal berikut:


  1. Mereka akan mengkondisikan kita untuk memarkir kendaraan di sebelah kanan pompa bensin, dan mereka akan mengajak bicara kita tentang sesuatu yang tidak perlu sehingga perhatian kita tertuju padanya bukan pada meteran pengukur. Padahal dengan memarkir kendaraan di sebelah kanan pun itu sudah sulit untuk memantau meteran karena kita musti menengok ke kiri ke arah meteran pengukur.
  2. Sama seperti di atas juga dan mereka akan memanjangkan selang menjauhi meteran. Alasannya sama, untuk menyulitkan kita memantau meteran.
  3. Ada 2 bahkan lebih pegawai pom bensin dalam satu meteran. Biasanya mereka terdiri dari 2 orang atau 3 orang. 1 orang bertugas mengisikan bensin ke motor, 1 orang ada di dekat meteran bertugas mematikan meteran dan 1 orang bertugas menerima uang dari kita. Saat kita memarkir kendaraan mereka memang membikin 0 meteran. Saat itulah orang yang bertugas menerima uang akan meminta uang kita, dan saat kita sibuk mengambil uang dan menyerahkan ke pegawai tersebut, pegawai yang berdiri di dekat meteran akan dengan segera menekan meteran seakan-akan memang sudah selesai memasukkan bensin ke tangki kita.
  4. Bahkan ada yang lebih ekstrim, tau kita beli Rp. 10.000,- tapi dia tidak menekan angka otomatis, bahkan dia tidak membikin 0 meteran, melanjutkan dari orang yang mengisi sebelum kita. Dan hasilnya dengan uang Rp. 10.000,- kadang kita hanya mendapatkan jatah Rp. 8.000,- masih untung jika sampai sembilan ribu sekian.


Hal-hal di atas pernah saya alami sendiri. Dan ada seorang teman yang berbagi juga, dia sudah memarkir kendaraan di sebelah kiri mesin pompa, tetapi pegawai pom tersebut memintanya memindahkan kendaraan ke sebelah kanan, padahal selang panjang, di kiri atau kanan kan bisa mengisikan bensin. Teman saya dongkol dan akhirnya membatalkan membeli bensin.

Semoga saja pengalaman saya dan teman saya ini bisa jadi masukan bagi anda supaya anda tidak dicurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline