Lihat ke Halaman Asli

Khusnun Nisak Assalami

Mahasiswa Sosiologi

Interaksi Sosial Menurut Teori Dramaturgi Erving Goffman

Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Khusnun Nisak Assalami

Teori Sosiologi Modern 

Sosiologi A

Saya melakukan wawancara dengan seorang narasumber seputar teori Darmaturgi yang dicetuskan oleh Erving Goffman. Narasumber menceritakan pengalamanya yang berkaitan dengan teori tersebut.Suatu hari narasumber mengikuti lamaran pekerjaan di toko perlengkapan haji. Toko tersebut memberlakukan ketentuan bagi para karyawan wanitanya untuk memakai pakaian sopan dan terlihat islami, yaitu baju dengan panjang minimal sepaha bawah, celana panjang tidak ketat, dan kerudung yang menutupi dada. Hal tersebut juga berlaku untuk para pelamar pekerjaan yang akan melakukan sesi interview. Setelah melewati sesi lamaran, narasumber mendapat panggilan untuk melakukan interview. Sesuai peraturan yang berlaku narasumber melakukan interview dengan memakai pakaian yang telah ditetapkan. Menurut pengalaman narasumber pada saat itu, para interview lainnya juga memakai pakaian panjang sesuai dengan ketetapan toko. Kemudian saya bertanya apakah biasanya narasumber berpakaian seperti itu, lantas dia menjawab bahwa sangat jarang ia berpakaian seperti itu. Kemudian saya bertanya lagi pada narasumber alasan mengapa dia berpakaian sesuai ketetapan yang dibuat tersebut. Narasumber menjawab bahwa dia melakukan hal itu karena hal tersebut sudah menjadi peraturan untuk melakukan interview. Jadi mau tidak mau dia harus mengikutinya. Menurut saya pengalaman narasumber tersebut merupakan contoh penerapan teori Darmaturgi yang dicetuskan oleh Ervin Goffman. Karena peristiwa yang dialami oleh narasumber mencerminkan suatu perbedaan ketika individu berinteraksi di depan panggung dan di belakang panggung. 

Saya mengenal teori Darmaturgi dari jurnal yang berjudul Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Jurnal ini menjelaskan bahwa Dramaturgi merupakan teori yang menjelaskan bahwa interaksi sosial dimaknai sama dengan pertunjukan teater atau drama di atas panggung. Teori Goffman menekankan sosiologi pada individu sebagai analisis, khusunya pada aspek interaski tatap muka, sehingga fenomena melahirkan dramaturgi. Dramaturgi Goffman berada diantara " interaksi sosial dan fenomenologi". Interaksi sosial menyangkut penafsiran makna baik individu kelompok. Menurut Goffman orang harus memainkan peran mereka ketika melakukan interaksi social, sebagai drama perhatian utama pada interaksi social. Goffman mengakui bahwa panggung depan adalah anasir structural artinya terlembagakan atau mewakili kepentingan kelompok atau organisasi.

Saya memahami bahwa Dramaturgi merupakan teori yang mengibaratkan proses interaksi sosial sebagai pertunjukan drama. Dimana dalam berinteraksi sosial individu memiliki suatu peran yang mana peran tersebut didapat melalui penilaian masyarakat terhadap suatu citra diri. Individu akan menjadi tokoh utama yang akan menampilkan suatu peran. Ketika individu berada di panggung depan ia akan memainkan peran yang berbeda dibandingkan ketika di belakang panggung. Di panggung depan individu akan berinteraksi dengan mengikuti kesan yang ditetapkan oleh masyarakat. Sedangkan dibelakang panggung dimana proses interaksi sosial tidak terjadi individu akan berperilaku bebas tanpa peduli dengan kesan orang lain. 

Hal tersebut tercermin pada pengalaman yang dialami oleh narasumber. Interview yang dilakukan narasumber menggambarkan interaksi sosial individu di depan panggung. Dimana di dalam interview tersebut narasumber berperan sebagai tokoh dalam pertunjukan teater. Narasumber melakukan interview dengan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan yaitu memakai baju yang sopan. Menurut saya peraturan disini bisa disebut sebagai naskah drama yang diikuti oleh narasumber ketika melakukan interaksi sosial di panggung depan. Sedangkan ketika di belakang panggung dimana ketika proses interaksi sosial tidak terjadi maka narasumber tersebut akan berperilaku bebas tanpa memedulikan kesan orang lain ataupun naskah drama. Hal tersebut juga tercermin pada interview lainnya yang dilihat oleh narasumber. Dimana mereka berinteraksi dengan mengikuti naskah drama yang telah ditetapkan, yaitu melakukan interview dengan memakai baju sopan sesuai ketetapan. 

Teori Dramaturgi dicetuskan oleh Erving Goffman. Ia lahir pada 11 Juni 1922 di Alberta, Kanada. Pada tahun 1945 Goffman meraih gelar Bechelor Of Arts, di tahun 1949 meraih gelar master Of Arts serta gelar Pholosphy Doktor tahun 1953. Pada tahun 1958 Goffman meraih gelar sebagai guru besar, dan di tahun 1970 di angkat menjadi anggota Committee For Study Of Incerceration serta memperoleh penghargaan Gunggenheim. Ia pernah menjabat sebagai presiden dari American Sosiological Assiociatin pada tahun 1981. Goffman merupakan salah satu tokoh sosiologi mikro dengan spesialisasi kajian tentang interaksi sosial. Kontribusinya dalam sosiologi adalah mengenai teori Dramaturgi yang dilandasi oleh konsepsi Mead mengenai makna, bahasa, dan pemikiran. Teori darmaturgi ditulis Erving Goffman pada bukunya yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life. 

Referensi : 

Suneki, S. & Haryono. (2012). Darmaturgi dari jurnal yang berjudul Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Jurnal Ilmiah CIVIS, 2(2). 

Susanto, A., Wahyuni., Mirawati., Muharram, B., Asdar., Taufiq, M., . . . Sakti. (2020). Biografi Tokoh-Tokoh Sosiologi Klasik Sampai Postmodern. Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press.

Hastuti, D. R. W. Dkk. (2018). Ringkasan Kumpulan Mazhab Teori Sosial. Makassar: CV. Nur Lina. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline