Membaca dan memahami buku ini cukup begitu sulit, pada novel ini terdapat bagian cerita yang horor saat itu saya membacanya saat tengah malam dan ini salah satu alasan saya sempat berhenti membacanya karena ada bagian horor yang mana saya seorang yang penakut.
Bagian horor ini menceritakan tentang masa kecil wisageni (sebelum berubah nama menjadi Saman) di Prabumulih, menurut saya dalam cerita ini Wis memiliki indra ke-6 turunan dari ibunya, ketika ibu Wis mengandung ada kejanggalan disana, yaitu tiba-tiba kandungan nya mendadak hilang dari perut ibu wis, saya sebagai pembaca tidak kaget akan hal tersebut karena di lingkungan saya pun ada yang mengalami hal tersebut, tetapi mitos yang biasanya terjadi yaitu janin dimakan oleh tuyul sebagai tumbal, tetapi dicerita ini ibu Wis bersekongkol atau bahkan ada hubungan spesial bisa dibilang berpacaran dengan mahluk halus karena lokasi rumah wis saat itu berada di perkampungan, bahkan belakang rumah wis langsung berhadapan dengan hutan, entah dari mana ibunya memulai itu semua tapi pada akhirnya wis yang masih kecil selalu merasa curiga dan selalu merasa dan kadang melihat kejadian-kejadian aneh pada ibu dan makluk yang selalu bersama ibunya.
Dari awal hingga akhir novel ini tak pernah habis menceritakan tentang keempat wanita yang bersahabat sejak kecil dan sampai tua pun masih tetap bersahabat. Wanita-wanita itu bernama Shakuntala, Laila, Yasmin, Dan Cok mereka memiliki karakter yang berbeda-beda tetapi dalam cerita ini lebih menonjolkan kesan seksual yang dialami keempat wanita tersebut. Tapi yang saya masih bingung pada satu wanita yaitu shakuntala, disaat ketiga sahabatnya mengejar cinta dan menyerahkan keperawanannya kepada laki-laki yang mereka cintai sedangkan shakunlata tidak ada tanda-tanda dan juga cerita bahwa ia menyukai laki-laki, yang ada ia hanya membenci sosok laki-laki yaitu ayahnya, dan juga melihat sahabat-sahabatnya yang selalu disakiti oleh laki-laki, mungkin dari situ juga shakuntala membenci semua laki-laki.
Shakuntala adalah penari profesional, menurut saya shakuntala sendiri merasa dirinya itu terkadang bisa menjadi laki-laki, di jelaskan dalam novel ketika shakuntala menari ia bisa merubah sosok dirinya menjadi sosok rahwana yang berani bertelanjang dada di depan umum dan merasa biasa saja. hanya Shakuntala lah yang tidak memberikan keperawanannya kepada laki-laki yang ia cintai tetapi shakuntala merengut keperawanannya dengan cara lain.
Laila, wanita dari awal diceritakan memiliki karakter yang lugu dan selalu bingung untuk melakukan sesuatu, di sinopsis novel ditulis bahwa laila menyukai saman tapi setelah saya baca kok saya tidak menumakan tanda-tanda bahwa laila menyukai saman, atau mungkin saya kurang teliti dalam membaca, yang saya baca laila menyukai lelaki bernama sihar yang sudah beristri. laila menjadi selingkuhahan sihar, laila mengetahui bahwa sihar sudah beristri tetapi laila tetap saja mau dengan sihar, menurut saya awalnya Laila sangat polos karena ketika ia diajak sihar untuk melakukan hubungan suami istri, dan sihar bertanya apakah laila siap? Tetapi laila malah menjawab dengan kata "Tolong, saya masih perawan" dan akhirnya meraka tidak melakukan hubungan suami istri, dan laila pun tipe orang yang menurut saya setia dan rela berkorban padahal laila tau bahwa ia selalu dinomor duakan oleh sihar, bahkan ketika sihar ke New York bersama istrinya pun laila ikut ke New York demi Sihar, tetapi di New York laila memberanikan diri untuk melakuakan hubungan seksual dengan Sihar, tetapi setelah itu terjadi malah Laila ditinggalkan begitu saja oleh sihar, dari cerita Sihar dan Laila dikaitkakan dengan maraknya kasus seprti saat ini wanita biasa disebut pelakor, padahal lelaki sendiri juga sama-sama salah dalam hal ini, dan dapat saya simpulakan bahwa yang sesuatu yang raih dengan cara yang tidak baik akan berakhir dengan cara yang tidak baik juga, dan wanita jangan terlalu mudah percaya dengan perkataan manis laki-laki terutama yang sudah mempunyai pasangan, karena sebaik-baiknya wanita tetap saja buruk ketika diketahui bahwa ia merebut pasangan orang lain, dan menurut saya laki-laki selingkuh pun hanya untuk kepuasan sementara saja.
"Cok" agak aneh namanya tapi tidak diketahui nama asli nya siapa, cok di novel ini menurut saya wanita yang nakal karena Cok sering gonta-ganti pacar, dari SMP keperawanan cok sudah hilang, dan baru ketahuan orang tuanya saat SMA, saat itu orang tua nya menemukan kondom di dalam tas nya, dan saat itu juga orang tua nya memindahkan Cok ketempat yang pelosok, tapi di sana pun tak ada pengaruh dan perubahan apa-apa tehadap cok, malah yang ada Cok makin nakal. Diakhir cerita tidak diketahui cok pada akhirnya menikah dengan siapa.
Yasmin, menurut saya karakternya pintar karena bisa diterima di UI tanpa melaluui tes, mungkin kalau sekarang itu Snmptn dan kelihatannya diantara yang lain yasmin itu yang paling kaya, karena dari sekolah ia sudah membawa mobil, dan juga saat kuliah di UI iya dibelikan rumah oleh orang tuanya, akan tetapi Yasmin juga agak nakal, mungkin juga karena pergaulan, pacar yasmin sudah tinggal dirumah yasmin sebelum menikah, jadi sudah satu atap sebelum menikah, walaupun pada akhirnya Yasmin dan pacarnnya menikah, akan tetapi tetap saja satu atap sebelum menikah iu melanggar aturan.
"Saman" nama aslinya wishageni ini memiliki jiwa yang religius karena ia menjadi seorang pastor, cobaan yang diterima oleh saman begitu berat, demi untuk kebahagiaan dan keadilan umatnya, dan sampai pada akhirnya ia berhenti menjadi pastor dan melarikan diri sampai ke New York, dengan bantuan wanita-wanita di atas, ada satu kesalahan yang sama dengan wanita-wanita yang awal saya ceritakan, saman terjebak dalam cinta dan hubungan seksual, ia melakukan hubungan seksual dengan Yasmin, yang pada akhirnya mereka jatuh cinta tetapi terhalang karena status Yasmin yang sudah bersuami.
Novel jenis seperti ini benar-benar novel yang pertama kali saya baca, karena baru kali ini saya membaca novel yang isinya banyak menceritakan agama kristen, sempat aneh juga membacanya, karena ada beberapa yang berbeda dengan keyakinan saya, dan setelah saya membaca saya mencari tahu biografi penulis novel yaitu Justina Ayu Utami yang beragama katolik mungkin cerita novel ini pun sama dengan keyakinannya. Dan bisa kita lihat pula dari jaman dahulu sudah banyak sekali pergaulan-pergaulan seperti itu, semoga kita semua bisa terhindar dari pergaulan seperti itu. \ Dari semua tokoh dinovel ini tidak ada yang diceritakan berakhir dengan kebahagian. Walaupun akhir cerita Yasmin dan Saman saling berhubungan via email, tetapi masih ambang ceritanya, seperti aada yang belum terselesaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H