Lihat ke Halaman Asli

khusnul ashar

ordinary people

Minat Generasi Muda Menjadi Wiraswasta Ditengarai Meningkat Tajam

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Harapan pemerintah agar jumlah wiraswasta di tanah air bisa bertambah nampaknya bukan sebuah impian kosong. Bahkan ada kemungkinan wirausaha muda Indonesia mendatang mempunyai bekal pendidikan formal yang tinggi. Survei yang dilakukan oleh tim peneliti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Brawijaya ( FEB-UB )mengindikasikan adanya peningkatan signifikan minat mahasiswa S1 untuk menjadi wiraswasta / melanjutkan pendidikan S2.



Surveidilaksanakan selama bulan Mei - November 2014. Jumlah sampel sebanyak 241 orang mahasiswa S1 FEB-UB Jurusan Akuntansi, Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam yang diambil secara purposive. Dari sampel yangdibagi menjadi dua grup yaitu kelompok mahasiswabaru (angkatan 2014) dan kelompokmahasiswa lama (angkatan 2011/12) , ditemukan perbedaan yang mencolok antara dua grup tersebut. Pada kelompok mahasiswa lama, hanya 10,7 % yang berminat menjadi wiraswasta sedangkan pada kelompok mahasiswa baru, yang berminat bekerja mandiri setelah lulus S1 mencapai 20,3 %. Rendahnya minat menjadi pengusaha pada kelompok mahasiswa lama nampaknya konsisten dengan masih tingginya cita-cita mereka menjadi pekerja upahan. Prosentase mahasiswa lama yang bercita-cita menjadi PNS/Karyawan perusahaan mencapai 69,5 % sedangkan adik-adik kelasnya (kelompok mhs baru) yang mempunyai cita-cita tersebut prosentasenya menurun tajam (hanya 26,7 %).



Untuk angan-angan melanjutkan studi lanjut juga ditemukan perbedaan yang nyata. Prosentase mahasiwa lama yang bercita-cita melanjutkan studi S2 hanya 16,9 % jauh dibawah mahasiswa baru yang prosentasenya mencapai 25,0 %. Tingginya minat mahasiswa baru melanjutkan studi lanjut bukan karena mahasiswa baru lebih kaya dibanding mahasiswa lama. Data lapangan justru menunjukkan bahwa level ekonomi mahasiswa baru relatif lebih rendah daripada mahasiswa lama ( hanya 39,1 % mahasiswa baru yg orang tuanya memiliki mobil, sedangkan mahasiswa lama yg orang tuanya memiliki mobil mencapai 64,9 %). Dengan demikian minat yang tinggi pada mahasiswa baru untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 jelas bukan karena faktor kemampuan ekonomi orang tua semata.



Kecenderungan meningkatnya minat mahasiwa untuk menjadi wiraswasta setelah lulus S1 adalah sesuatu yang menggembirakan mengingat jumlah pengangguran lulusan S1saat inimasih sangat besar. Fenomena ini perlu direspon positif oleh perguruan tinggi dengan memperbanyak program-program akademik dan non akademik yang bisa membekali mereka untuk bisa menjadi enterpreneur handal, terutama menghadapi era ekonomi persaingan bebas ASEAN. Faktor lain yang sangat penting adalah adanya keikhlasan orang tua untuk merevisi anggapan bahwa status sosial yang tinggi dan aman bagi putra-putrinya hanya bisa dicapai semata-mata melalui pekerjaan kantoran atau menjadi PNS. Merintis usaha mandiri mungkin nampak berat dan kurang bergengsi, tapi jalan inilah yang menjanjikan rezeki berlimpah dan kemanfaatan bagi sesama bila dikerjakan dengan ulet, cerdas dan tawakal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline