Lihat ke Halaman Asli

Khusnul Kholifah

Ibu dan Pendidik

Strategi Durasi Sehat Screen Time pada Anak

Diperbarui: 11 Mei 2024   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang anak sedang screen time pada tablet | Sumber : tekno.kompas.com

Pada masa kini, tidak terhitung banyaknya jumlah aktivitas pekerjaan yang bisa dilakukan secara fleksibel dalam jaringan (online). Salah satunya, mobilitas digital yang memungkinkan para orang tua untuk bekerja dari mana saja termasuk dari rumah.

Akan tetapi, sebagian orang tua mengalami sebuah "kedilemaan". Aktivitas screen time untuk kepentingan pekerjaan yang berlangsung setiap hari di rumah, misalnya melalui ponsel pintar, tablet, laptop, komputer, maupun lainnya dilihat oleh anak-anak.

Anak yang merasa "gabut" atau bingung mau ngapain sedangkan orangtuanya lagi fokus pada pekerjaan biasanya langsung cari remote untuk menonton televisi. Ada juga yang merengek ingin pinjam ponsel orangtuanya untuk melihat tontonan menarik di kanal YouTube.

Di satu sisi orang tua harus konsentrasi untuk bekerja, namun di sisi lain merasa tidak tenang jika anak terus-terusan dibiarkan screen time.

Lantas, bagaimana cara orang tua mengatur screen time pada anak sementara orang tua screen time setiap hari sebab kepentingan pekerjaan?

Karena masih banyak orang tua yang mengambil langkah praktis dengan membiarkan anak turut screen time asal pekerjaannya "tidak terganggu". Tanpa memikirkan dampak jangka panjang terhadap aktivitas anak tersebut.

Sehingga pemandangan yang didapati adalah anak bangun pagi langsung nonton tv atau hp, lebih memilih nonton dari pada main atau tidur, bahkan nonton sampai ketiduran. Parahnya lagi, anak tantrum ketika dibatasi screen time-nya. Hal demikian tentunya menjadi sebuah persoalan baru dalam proses pengasuhan.

Screen Time dan Dampak Buruknya

Kementerian Kesehatan mendefinisikan screen time sebagai waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, menggunakan komputer atau laptop, bermain video game, atau pun jenis gawai lainnya.

Berkaitan dengan waktu menatap layar tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bahwa anak pada usia di bawah satu tahun tidak boleh terpapar layar. Selanjutnya, screen time pada anak usia 2-4 tahun tidak boleh lebih dari 1 jam dalam sehari. Tujuannya agar anak bisa teralihkan pada aktivitas sehat, membiasakan olah raga, dan menjaga kualitas tidurnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline