Lihat ke Halaman Asli

Khusnul Zaini

Libero Zona Mista

Menganalogikan Rocky Gerung Oposisi Pedagang Kaki Lima

Diperbarui: 6 Maret 2021   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekuatan modal "Pedagang Kaki Lima" telah teruji keperkasaannya dan terbukti saat resesi ekonomi tahun 1985 dan 1997, dan bahkan penyumbang perekonomi negara.

Eksistensi pedagang kaki lima, dimulai saat Inggris menguasai Pulau Jawa dan mengangkat Sir Stanford Raffles sebagai Gubernur Jenderal tahun 1811, yang saat itu memerintahkan pemilik gedung di Batavia menyediakan jalan trotoar selebar lima kaki.

Trotoar selebar lima kaki itu lantas digunakan para pedagang menjual bermacam barang dagangannya, hingga disebut pedagang kaki lima.

Apa relevansi pedagang kaki lima dengan eksistensi Rocky Gerung yang public menjulukinya filosof ketimbang sebagai pengamat politik ini? Dalam konteks politik, lontaran kritik Rocky Gerung kepada pemerintah penguasa, bisa ditafsirkan sebagai suara para oposisi.

Oposisi merupakan fenomena yang terjadi dalam berbagai bidang. Oposisi dalam makna umum kerap diartikan sebagai "berseberangan" atau sesuatu yang memiliki posisi yang tidak sama pada sesuatu yang lain.

"Karena kepiawaiannya membongkar logika berpikir elit pemerintah, selalu lepas dari jeratan hukum atas pengaduan kelompok tertentu, setidaknya daya dan strategi survivalnya relatif ada kesamaan dengan eksistensi pedagang kaki lima menghadapi perlakuan petugas Satpol-PP"

Konsep hukum ketatanegaraan di republik ini memang tidak mengenal istilah oposisi. Perbedaan pandangan para politisi Senayan, harus tunduk mekanisme pengambilan keputusan melalui voting. Ini merupakan konsekwensi sistem demokrasi proporsional.

Layaknya pedagang kaki lima, meski dianggap melanggar ketertiban dan mencoreng keindahan kota, tetapi pemerintah perlu berterima kasih kepada para petarung ekonomi jalanan ini, karena terbantu tanggung jawabnya menyediakan lapangan kerja yang layak.

Sama halnya dengan eksistensi Rocky Gerung, secara politik bisa sekaligus kawan atau lawan subyek tertentu. Kawan bagi kelompok yang kalah dalam pemilihan politik, dan lawan bagi pemerintah penguasa atau entitas sosial-politik tertentu.

"Sebagai oposan, Rocky Gerung berkontribusi besar memainkan peran control, kritik dan solusi kebijakan pemerintah dengan perspektif alternatifnya, sekaligus penyeimbang narasi-narasi politik yang dikembangkan pemerintah penguasa"

Narasi politis yang dibangun dan ditawarkan Rocky Gerung, menjadi suplai nalar yang mencerahkan sekaligus pemantik munculnya pandangan politik alternatif, hingga terbuka ruang dan peluang berpendapat secara berbeda dengan mainstream pemikiran seragam.

Terkait konteks persepsi, tentunya tidak semua pihak setuju dengan konstruksi opini narasinya yang berseberangan, hingga dinilai kontroversi. Meskipun, pemaknaan kontroversi itu semata karena keterbatasan penguasaan literasi, maupun pengalaman lapangannya.

Meski demikian, ada juga dugaan dialektika dan peran yang dimainkan Rocky Gerung itu, merupakan scenario strategi marketingnya agar tetap eksis sebagai public figure. Wujudnya bisa lewat seminar atau tontonan chanel youtube yang dikelolanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline