Lihat ke Halaman Asli

Khusnul Zaini

Libero Zona Mista

Kebijakan Politik Jokowi Berbasis Supranatural-Spiritual

Diperbarui: 11 Mei 2021   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

New Normal menjadi keharusan sejarah dunia. Bagaikan banjir bandang, kehadirannya sanggup menerjang siapapun penghadangnya. Bukan lagi soal politik, ekonomi, sosial dan budaya yang melatari, tetapi dia mewakili suara Tuhan. Umatnya dianjurkan berhijrah dengan cara kasih sayangnya.

Pro-kontra dikalangan publik soal waktu pelaksanaan idealnya, memang masih diperdebatkan. Meskipun, tidak ada garansi yang bisa memastikan, karena public yang berpolemik basisnya asumtif beserta prasayarat paradoksalnya.

Secara kausalitas, berkah dari kasus corona virus ini, mampu meningkatkan sensitifitas sosial dalam bersedekah, saling mengingatkan pola hidup bersih dan sehat, patuh pada kebijakan pemerintah/pimpinan, dan berupaya selalu bersyukur dengan kondisi apapun. Muaranya satu, berlakunya tatanan kehidupan baru yang aman dan damai tanpa ada kecemasan psykologis massa.

Secara ketatanegaraan, kebijakan politik new normal Jokowi ini, bisa ditasfirkan sebagai langkah strategi gradual penerapan Perpu.No.1/2020. Bahkan, keberadaan Perpu tersebut telah disahkan DPR menjadi Undang-Undang.

Jika ada pihak menilai keputusan DPR tersebut (1) membuat norma hukum yang berpotensi bertentangan dengan konstitusi tercabutnya hak budget rakyat, dan (2) melanggar prinsip kesetaraan dan persamaan di hadapan hukum, maka public bisa menggugat melalui Mahkamah Konstitusi.

Realisasi kebijakan New Normal ditengah pandemi covid-19 ini, strategi implementasinya, pemerintah berencana melibatkan aparat keamanan TNI - Polri secara masif agar praktik pelaksanaannya berjalan lancar. Tentu, kebijakan politik Jokowi yang tidak populis ini, rawan dengan kritik public secara luas, berikut plintiran dalam tafsiran politisnya.

Dalam aliran pemikiran positivisme, langkah pemerintah ini bisa dimaknai sebagai wujud gotong royong politik, melibatkan semua komponen bangsa, baik sipil maupun militer, untuk menyelesaikan masalah penanganan dan pencegahan Covid-19 secara paripurna.

Bahkan, untuk menerapkan fase new normal ini, kesiapan pemerintah disertai dengan penerbitan protokol pelaksanaannya melalui KepMenKes.No.HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.

Keberlanjutan kehidupan social-ekonomi-politik, sejatinya akan tetap berlanjut dalam situasi dan kondisi apapun. Fenomena ini merupakan bagian dari keberlansungan sejarah peradaban dan kebudayaan manusia. Tidak bisa menunda terlalu lama, karena hukum interaksi social itu sudah terkoneksi antar personal dan institusional dalam proses pemenuhannya.

Implikasinya dengan tatanan kehidupan baru yang sehat, aman dan damai tanpa ada kecemasan psykologis massa itu, pada ghalibnya sangat ditentukan cara berkehidupan setiap individu/seseorang itu sendiri. Peningkatan antibodi dalam tubuh adalah salah satunya. Mengapa? dan bagaimana cara peningkatannya? adalah pertanyaan paling menarik tentunya.

Antibodi adalah senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B, sekelompok prajurit pejuang dalam sistem kekebalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline