Lihat ke Halaman Asli

Khusniyatul Wahyuni

Universitas Negeri Malang

Strategi Pengembangan Produk Olahan Bambu untuk Memenuhi Ekspektasi Pasar Internasional

Diperbarui: 10 November 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persaingan usaha kecil menengah di daerah saat ini semakin ketat. Semua pengusaha kecil berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk yang sangat inovatif. Oleh karena itu,  berdampak pada banyaknya hambatan perdagangan yaitu adanya perdagangan bebas, dan longgar dan sistem komunikasi dan globalisasi yang terintegrasi, sehingga memunculkan pasar yang kompetitif. Pemerintah dapat membantu dengan  melakukan pengoptimalan potensi ekonomi daerah melalui pendekatan pengembangan potensi komoditi lokal unggulan di daerah tersebut.

Di Jawa Timur, tepatnya terletak di Kecamatan wagir merupakan bagian tengah utara di Kabupaten Malang dimana berbatasan langsung dengan Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kecamatan Pakisaji dan Kecamatan Petungsewu dimana merupakan salah satu kecamatan yang memiliki Sumber Daya Alam yang dapat dilihat pada desa Petungsewu dan Pandanrejo yang memiliki potensi bambu. Bambu merupakan sebuah tanaman yang memiliki manfaat yang sangat banyak dan menjanjikan apabila diolah karena mampu dijadikan berbagai macam inovasi, bambu bukan hanya bisa dijadikan barang tetapi tumbuhan bambu juga bisa digunakan sebagai tempat wisata atau cagar alam. 

Dalam mengembangkan produk tentunya diperlukan strategi yang tepat sasaran agar dapat tumbuh, berinovasi, bertahan, dan mampu bersaing dalam pasar. Tentunya analisis SWOT juga diperlukan baik sebagai penyusunan rencana yang akan dilakukan untuk mempengaruhi keputusaan keuangan, branding, strategi pemasaran ataupun diversifikasi produk.  SWOT analisis terdiri dari empat unsur utama yaitu Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). 

dok. pribadiPenelitian yang dilakukan ini akan menggunakan produk bambu pada Desa Petungsewu dan Pandanrejo untuk dikembangkan. Setelah dilakukan analisis SWOT dapat mengetahui keunggulan produk yang dapat dikatakan memiliki banyak fungsi apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu perilaku target konsumen juga dapat diketahui seperti halnya ibu rumah tangga. Setelah itu dapat menentukan strategi branding yang akan dioptimalisasikan nantinya pada platform media sosial. Akhir dari penelitian yang telah dilakukan pada Desa Petungsewu dan Pandanrejo menghasilkan satu metode yaitu ekspektasi pasar internasional dimana metode tersebut paling cocok diterapkan oleh produsen untuk mengembangkan kualitas produk bambu yang menjadi potensi pada desa tersebut. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline