Lihat ke Halaman Asli

Siti KhusniatulJannah

Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember

Memaksimalkan Digital Marketing sebagai Media Promosi untuk Meningkatkan Omzet UMKM

Diperbarui: 30 Agustus 2021   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Tahu Tuna As -Syauqi)/dokpri

Jember, (30/08/2021) As- Syauqi tuna merupakan sebuah UMKM yang telah berdiri sejak 5 tahun lalu yang memproduksi makanan ringan berbahan dasar ikan tuna, produk unggulannya yaitu tahu tuna dan abon tuna. UMKM ini berada di Dusun Penitik, Desa Wonosari, Kecamatan Puger Kabupaten Jember.

Pemilik UMKM ini bernama ibu Tri Wahyuni (40 tahun). Pada awal didirikannya usaha makanan ringan berbahan dasar ikan tuna ini, pemilik sudah memiliki usaha tahu putih selama 7 tahun ini kemudian ibu Tri Wahyuni mengembangkan usahanya dengan memproduksi tahu tuna dan abon tuna yang laku dipasaran. Sebelum berganti nama menjadi As -- Syauqi (nama anaknya ) UMKM ini dikenal dengan nama Hartono tuna yaitu nama suaminya. Produk olahan ikan tuna ini telah dipasarkan di wilayah Jember dan sekitarnya.

Selama pandemi covid-19 terutama sejak diberlakukannya PPKM darurat Jawa dan Bali beberapa bulan ini. 

Permintaan dan produksi tahu tuna maupun abon tuna mengalami penurunan yang sangat tajam bahkan selama 3 bulan ini tidak produksi sama sekali, ditambah dengan harga kedelai yang meningkat dan ikan tuna yang sulit didapatkan. 

Dimana sebelum adanya pandemi Covid-19 UMKM ini mampu memproduksi hingga 60 box lebih tahu tuna dalam sehari. Sehingga pundi-pundi keuntungan bisa didapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

(foto bersama ibu Tri Wahyuni Kiri)/dokpri

UMKM As Syauqi selain terfokus pada penjualan offline (di sekolah, pasar, warung dan lain sebagainnya) juga melakukan penjualan secara online melalui whatsapp dan facebook sayangnya kedua aplikasi tersebut tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk melakukan promosi sehingga berdampak pada proses penjualan maupun permintaan akan produk tahu tuna maupun abon tuna. 

Saat diwawancarai ibu Tri Wahyuni mengatakan " saya kurang begitu paham bagaimana cara mengoperasikan gadget dan aplikasi-aplikasi tersebut, saya ini gaptek" tuturnya. Namun bukan suatu alasan untuk tidak dapat mempelajari hal tersebut karena untuk sebuah kemajuan usaha merupakan suatu keharusan.

Dengan adanya kejadian tersebut maka penulis sebagai mahasiswa yang mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village 3 yang dilaksanakan oleh Universitas Jember dimana mengharuskan mahasiswa terjun di daerah masing-masing untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19, akan turut mendampingi dan membantu meningkatkan serta mengembangkan UMKM tahu tuna dan abon tuna  dengan menciptakan strategi baru dalam hal pemasaran melalui media sosial atau biasa disebut penjualan secara online / digital marketing. Selaras dengan tema KKN yang penulis ambil kali ini yaitu "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19".

Selama tiga minggu penerjunan KKN Back To Village ini saya telah melakukan pelatihan -- pelatihan  mengenai digital marketing dengan membuatkan akun media sosial dan e --commerce seperti shoppe dan Instagram, membantu cara mengoperasikannya serta membagikan trik & trip membuat konten untuk melakukan promosi di media sosial. 

Selain itu saya juga memberikan pelatihan mendesain produk menggunakan aplikasi canva dengan membuat logo UMKM dan banner usaha yang di pasang di depan rumah pemilik UMKM. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline