Lihat ke Halaman Asli

Ukuran Otakmu Tidak Menjamin Kecerdasanmu!

Diperbarui: 24 April 2021   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Liputan6.com

Bu Sumiati : "Wah anaknya bu Lastri jidatnya jenong ya, pasti pinter tuh".
Bu Lastri : "Ah masak sih bu, kalau anak kita jidatnya jenong pasti cerdas dan pintar?.
Bu Yuli : " nggak begitu buu, Ibu-ibu, Bapak-bapak, Kakak-kakak, adik-adik serta teman-temanku saya akan menjelaskan sedikit tentang ukuran otak serta kecerdasan manusia, disimak ya biar nggak salah paham lagi. Jadi begini.........


Apakah benar kalau orang yang ukurannya lebih besar bisa dikatakan lebih pinter?. Banyak dari kita yang menilai kecerdasan manusia dilihat dari ukuran otak dan dari lebar jidatnya, misal Amel memiliki jidat yang lebar atau biasa dikatakan dengan sebutan jenong, berarti Amel bisa dikatakan sebagai orang yang pintar.
Ukuran otak manusia memang berbeda dari satu dengan yang lain, akan tetapi apakah memang benar kalau ukuran otak manusia menentukan kecerdasan mereka? Langsung simak penjelasan berikut iniiii.......


Nah apakah ukuran otak berhubungan dengan kecerdasan manusia?
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan didalam jurnal Neuroscience and Behavioral Reviews, menyatakan bahwa ukuran otak bukanlah jaminan seseorang memiliki IQ yang tinggi. Saat ini IQ masih menjadi titik ukur yang digunakan oleh manusia untuk menentukan seberapa cerdas mereka.
 Para peneliti dari berbagai negara juga membandingkan hasil penelitian mereka, seperti negara Austria, Jerman serta Belanda, mereka membandingkan hasil tes IQ kemudian menghubungkannya dengan IQ para peserta. Ukuran otak diukur dengan menggunakan salah satu metode, yaitu dengan metode pencitraan otak selama beberapa studi.


Dalam penelitian tersebut, menghasilkan 148 penelitian serta melibatkan  lebih dari 8.000 orang, dan hasil menunjukkan bahwa ditemukan sebuah hubungan yang lemah diantara tingkat kecerdasan manusia dan ukuran otak mereka.
Dari kumpulan penelitian yang sudah diamati tersebut, telah terlihat jelas bahwa volume otak hanya memainkan peranan kecil terhadap kinerja tes IQ pada manusia. Walaupun ada banyak hal tertentu yang bisa diamati oleh para peneliti, akan tetapi hubungan antara volume otak dengan kecerdasan manusia sangatlah kecil.


Struktur dan integritas otaklah yang memiliki peran penting dan besar dalam fondasi biologis tingkat kecerdasan manusia. Para peneliti juga menemukan adanya fakta bahwa ukuran otak laki-laki cenderung lebih besar daripada otak milik wanita, akan tetapi meskipun berbeda ukuran, secara keseluruhan tidak ada perbedaan dalam tingkat kecerdasan antara laki-laki dan perempuan.


Para peneliti pasti memiliki pendapat yang berbeda.
Pada penelitian sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa ukuran otak hanya memiliki peran yang kecil dalam IQ manusia, maka penelitian yang lainnya tidak berpendapat demikian.
Para ilmuwan yang meneliti hubungan antara otak dengan kecerdasan manusia, memiliki jawaban yang berbeda dari peneliti satu dengan yang lain, bahkan tidak jarang perbedaan ini membuat perdebatan diantara mereka dan pastinya mereka belum menemukan titik yang pasti.
Jadi, jika ingin mendapatkan jawab yang pasti mengenai pengaruh ukuran otak terhadap tingkat kecerdasan manusia, maka tanyalah kepada salah satu ilmuwan yang meneliti dalam bidang tersebut.
Para antropolog, mereka juga menggunakan volume interior pada otak manusia dan kemudian membandingkannya dengan ukuran tubuh untuk memperkirakan secara kasar kecerdasan seseorang, pengukuran tersebut dikenal dengan quotients encephalization.  Meski peneliti belum sempurna, akan tetapi telah menunjukkan bahwa besarnya otak seseorang akan mempengaruhi tingkat kecerdasan yang tinggi.
Seorang psikolog dan organisasi di Virginia Commonwealth University, yaitu Michael Mc Daniel, ia mengklaim bahwa jika ukuran otak seseorang besar makan orang tersebut adalah orang yang pintar.
Akan tetapi, kembali lagi, banyak peneliti yang tidak setuju dengan pernyataan Michael Mc Daniel. Penelitian tersebut diluncurkan pada tahun 2005 di jurnal Intelligence, dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa di kelompok usia serta jenis kelaminlah yang mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia.


Tahukah kamu bahwa otak bisa turunkan oleh gen lho...
Dalam sebuah penelitian pada manusia kembar identik (memiliki gen yang sama) dan kembar fraternal (memiliki gen yang setengah sama), yaitu terdapat hubungan yang lebih besar dalam ukuran otak orang yang kembar identik.
Para peneliti juga menemukan bahwa hubungan antara kecerdasan dengan jumlah meteri abu-abu yang terdapat dalam lobus frontal dan dikendalikan oleh faktor genetika, bahwa hasilnya adalah orang tualah yang menurunkan kecerdasan kepada anaknya. Jadi bisa dibilang, kalau ukuran otak berbeda maka salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah faktor gen atau lingkungan yang juga memiliki petan terhadap perkembangan otak.
Salah satu ilmuwan, yang disebut Bapak Fisika dunia yaitu Albert Einstein, bisa kita jadikan salah satu contoh bahwa ukuran otak bukanlah indikator seseorang memiliki kecerdasan, pasalnya otak Albert tidak jauh lebih besar dari manusia yang lain. Akan tetapi ada beberapa bagian otak tertentu yang memiliki peran didalam otaknya, sehingga dapat mempengaruhi pemikiran tentang matematika yang mendunia.

Bu Yuli : " Jadi bisa kita simpulkan bahwa satu hal yang telah disepakati oleh para ilmuwan adalah, jika ukuran otak tidak menjamin tingkat kecerdasan seseorang, akan tetapi sebaliknya, para ilmuwan melihat massa otak terhadap massa tubuh seseorang untuk mengetahui tentang kemampuan kognitif setiap orang. Dan juga pada dasarnya kecerdasan seseorang dapat meningkat karena kebiasaan otak dalam mempelajari sesuatu.
Ibu-ibu : "Oooh jadi begitu ya?".
Bu Yuli : "Iya, semoga bermanfaat ya ibu-ibu, bapak-bapak,  kakak-kakak dan teman-temanku sekalian".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline