Lihat ke Halaman Asli

Khurotul Aini

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Salatiga

Implementasi Pengambilan Keputusan dalam Bingkai Sistem Informasi Manajemen Dakwah

Diperbarui: 11 Mei 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era millenial yang serba digital ini, sangat dibutuhkan sebuah Manajemen dalam menyelesaikan suatu tindakan. Bahkan dalam afiliasi terkecil, seperti lingkungan keluarga, tentunya membutuhkan posisi pengatur yang sah. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan membuat sistematika di masing-masing posisi tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, kemudian pada akhirnya akan membuat situasi yang kurang kondusif.

Sistem informasi manajemen dakwah ini, mutlak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari di semua lapisan masyarakat baik kalangan ekonomi maupun pendidikan. Semakin tinggi tingkat keuangan dan pendidikan seseorang, semakin besar kebutuhannya dalam sistem informasi manajemen.

Dalam banyak hal, salah satunya adalah kerangka sistem informasi manajemen dakwah yang telah mampu menggerakkan berbagai bidang kehidupan individu yang mencakup bidang ekonomi, sosial budaya, teknologi dan ilmu pengetahuan. Peningkatan ilmu pengetahuan dan inovasi data sangat mempengaruhi cara pandang serta cara hidup masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Kehadiran teknologi dan informasi sebenarnya telah mencapai waktu peningkatan di semua bidang, namun kemajuan ini belum diimbangi dengan perluasan SDM yang dimana pada akhirnya menentukan keberhasilan suatu lembaga. Oleh karena itu, sistem informasi manajemendakwah ini umumnya digunakan sebagai alat berpikir kritis dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan memiliki dua fungsi. Artinya, baik secara individu maupun kelompok, ada hubungan antara titik tolak semua aktivitas manusia yang sadar terarah secara organisasional dengan masa depan. Tujuan pengambila keputusan adalah; tujuan tunggal, artinya hal ini terjadi ketika keputusan yang dihasilkan hanya mempengaruhi satu masalah. Setelah ditentukan, itu tidak ada hubungannya dengan masalah lain, dan Jika keputusan yang dihasilkan mempengaruhi lebih dari satu, muncul sifat ganda. Maksud dari sifat ganda ini adalah ketika sebuah keputusan yang dihasilkan memiliki keterkaitan dengan masalah lain.

Sebuah pengambilan keputusan merupakan salah satu bagian yang sangat serius dalam sistem informasi manajemen dakwah. Mengapa demikian? Dikarenakan keputusan yang telah diambil oleh pemimpin mencakup kepentingan semua sudut atau individu dari setiap asosiasi. Tidak hanya itu, bahwa dalam pengambilan keputusan tentunya kita mesti memiliki peran yang sangat penting. Karena dengan demikian, kita dapat mengindikasi tiga point penting didalamnya yang meliputi; relevan, tepat waktu, dan keakuratan. Setelah mengetahui ketiga poin ini, kemudian tugas dari sistem informasi manajemen dakwah ialah; mengumpulkan data dan mengklasifikasikan data dan menganalisis. Biasanya, ketiga point penting ini yang sering dijadikan landasan berpikir dalam bingkai pengambilan keputusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline