Lihat ke Halaman Asli

Ang Tek Khun

TERVERIFIKASI

Content Strategist

Meneladani KBA Warakas dalam Pengelolaan Sampah Sedari Dini

Diperbarui: 30 Agustus 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sampah plastik (Image: Pixabay)

Sampah tidak datang sendiri dan tidak minta didatangkan, tetapi dia bisa menerima sambil berharap diperlakukan dengan selayaknya. Bukan untuk kepentingan dirinya, melainkan sang manusia untuk menuai manfaat. Agar tak meledak seperti TPA Piyungan di Yogyakarta, teladanilah KBA Warakas.

BELUM lama berselang, merebak berita tak sedap dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Bukan tentang aroma sampah yang memang tak akan pernah sedap untuk dihirup. Melainkan tentang ledakan permasalahan sampah.

Pemberitaan tersebut seperti tak luput tayang di semua media nasional. Pengelola Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan memutuskan untuk menutup lokasi tersebut. Tindakan ini berlaku sejak 23 Juli hingga 5 September 2023. Warga di DIY mengangkatnya sebagai konten viral.

Situasi menjadi pelik tatkala pembicaraan memasuki wilayah sektoral. TPA Piyungan berada di Kabupaten Bantul, tetapi menjadi sasaran pembuangan sampah dari berbagai pelosok provinsi--tepatnya tiga kabupaten dan satu kota.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan, Kab Bantul, DIY. TPA ini ditutup hingga 5 September 2023 (Foto: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Berbagai solusi level atas mengemuka. Dalam pemberitaan di Kompas.com terungkap solusi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan tiga lokasi untuk pengelolaan sampah pasca-ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan.

Informasi publik itu tidak cukup detail untuk membawa kita pada kesimpulan yang mengarah pada solusi mendasar. Apakah ini akan menyelesaikan persoalan sampah ataukah hanya menunda masalah--hingga kemudian dalam rentang waktu tertentu akan meledak.

Suasana TPA Regional Piyungan setelah ditutup beberapa hari. (Foto: KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)

Belajar dari KBA Warakas

Sebagian masyarakat cukup sadar bahwa solusi permasalahan sampah bukanlah memperluas penyediaan lapangan tampung, melainkan pengelolaan sedari dini. Pengurangan munculnya sampah adalah jalan yang terbaik. Jika tidak, maka penguraian jenis sampah adalah pilihan alternatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline