Bola disepak sengit, kompetisi kian ketat, pemain makin mahal dibeli dan digaji, pelatih semakin rapuh untuk didepak, itulah rangkuman industri sepak bola dunia dalam satu kalimat--terkhusus kompetisi di Liga Inggris.
SEJATINYA, secara teknis, Manchester United tidak akan berjumpa dalam duel di lapangan hijau dengan Charlton Athletic. Namun, Carabao Cup atau Piala Liga, telah mempertemukan keduanya. Laga itu telah berlangsung pada Rabu, 11 Januari 2023 lalu.
Charlton Athletic adalah klub yang berkandang di Stadion The Valley di Charlton, Greenwich, London. Sementara Manchester United, jelas sebagai diketahui oleh publik Indonesia yang menjadi fansnya, berada di Manchester Raya. Keterpisahan keduanya juga melalui kasta liga. Charlton berada di level Liga Satu Inggris.
Di Old Trafford, sebagai patut diduga demikian, Manchester United menang "mudah". Torehan skor 3:0 untuk United dipetik melalui gol Antony di babak pertama dan susulan dua gol Marcus Rashford di akhir babak kedua.
Tak diragukan lagi, berbagai media telah meliputnya. Rasa-rasanya, tak ada lagi yang perlu diberikan. Bahkan undian babak semifinal telah dilansir, di mana kans Manchester United untuk merebut piala ini meningkat tajam usai tim bebuyutan Manchester City gagal melangkah lebih jauh.
Kisah Humanis di Balik Laga Charlton Athletic dan Manchester United
Dunia sepak bola profesional belakangan ini, terkhusus Liga Inggris, banyak diwarnai dengan berita-berita perseteruan. Terutama sesaat sebelum Piala Dunia 2022 yang lalu digulirkan. Antara pemain dan klub, merembet ke antarpemain dan pemain ke pelatih.
Mudah diduga bahwa momentum tersebut dipicu oleh Christiano Ronaldo yang tiba-tiba muncul dalam wawancara dengan Piers Morgan. Dia menggugat klubnya, Manchester United. Juga menyindir rekan di timnya, dan berbalas komen dengan mantan koleganya.
Namun, belum lama ini, kita membaca kisah yang menghangatkan hati. Kisah kecil di usai perjumpaan laga Charlton Athletic dan Manchester United yang saya sebut-sebut di atas. Kisah yang menarik bagi itu adalah yang diungkapkan oleh manajer Charlton, Dean Holden.
Ketika berada di Old Trafford, sesaat setelah lagi berakhir, Dean Holden diundang Erik ten Hag ke ruang kerjanya. Selama kisaran 15 menit, Erik ten Hag menjamu Dean Holden. Mereka bercakap, mereka minum bersama.
Charlton manager, Dean Holden: