Lihat ke Halaman Asli

Ang Tek Khun

TERVERIFIKASI

Content Strategist

Puisi Naratif: Tong Sampah Surgawi

Diperbarui: 9 Januari 2023   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi naratif Tong Sampah Surgawi - Ang Tek Khun (Foto: Pixabay)

Suatu malam aku tertidur pulas
setelah lelah melampiaskan keluh kesah
mempertanyakan kasih, pemeliharaan,
dan penyertaan Allah dalam hidupku

Dalam lelap aku bermimpi berada di
sebuah gedung teramat besar
serupa gudang penyimpanan
"Tempat apakah ini?" tanyaku

Seorang lelaki yang sedang bertugas
menengok ke arahku dan menjawab,
"Di sini tempat untuk menyimpan
'sampah ucapan' umat manusia."

Aku terkejut dan mengangguk
separuh paham dan bertanya,
"Bolehkah aku menengok tempat
penyimpanan ucapanku?"

Lelaki itu mengiyakan dan
mengantarku ke sebuah ruang
di suatu lantai entah berapa tinggi
dan menunjuk ke sebuah sudut

"Setiap orang punya jatah
dua tong besar untuk menampung
seluruh sampah ucapannya
sejak lahir hingga hari kemariannya."

Aku melihat tong sampah pertama
ukurannya sangat besar
tampak jorok dan diberi nama
KELUH KESAH

Di sana kulihat segala macam
kotoran menumpuk tak keruan
menjulang ke ketinggian dan
menebar aroma busuk menusuk hidung

Aku bergegas menengok tong sebelahnya
bersih bersinar seolah belum terpakai
label yang tertempel di sana
UCAPAN SYUKUR

Di tengah malam itu aku terbangun
terbayang semua kata tak pantas
yang kerap kuucapkan dengan ringan
ditujukan ke siapa-siapa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline