Lihat ke Halaman Asli

Ang Tek Khun

TERVERIFIKASI

Content Strategist

Puisi Naratif: Sepanjang Malioboro

Diperbarui: 5 Januari 2023   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi naratif Sepanjang Malioboro - Ang Tek Khun (Pixabay)

"Berapa lama akan di sini,"
tanyaku seraya mengambil alih koper
dan sebongkah ransel berat
memulai langkah meninggalkan peron

Kamu tiba saat stasiun Tugu sedang lengang
angin bertiup dan dingin menusuk tajam
jarum jam telah rebah jauh ke timur
bersama keramaian yang memudar

Pesan itu kuterima beberapa saat ketika
keretamu melewati kota sebelah
Aku sigap menjawab, selalu begitu
sejak tahun-tahun lampau yang jauh

"Aku ditugasi riset di Jogja seminggu.
Bila tak keberatan dan sedang senggang,
maukah kau menemani ketibaanku
di stasiun tugu?"

Aku tak bertanya panjang,
selalu bersiap dengan jawaban iya
Dan kini kita telah mengayun langkah
memasuki Jalan Malioboro yang basah

Kita melangkah. Duduk. Melangkah lagi
Berbincang. Jeda. Berbincang lagi
Kubiarkan kau berkata-kata apa saja
Kubiarkan aku bersabar dalam pengharapan

Di penggal terakhir Jalan Malioboro
langit mulai menampakkan cahaya
Sebelum kita berbincang tentang rasa
seseorang meminggirkan mobil

Tanganku hanya melambai
sesaat kau menutup pintu
Senyumku tak sanggup mengembang
saat melihat mata lelaki yang kukenal itu

Di jam-jam pertama dan hari-hari lanjut
tak pernah lagi kuterima pesan darimu.
_

Puisi naratif Ang Tek Khun
Jogja, Januari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline