Lihat ke Halaman Asli

Ang Tek Khun

TERVERIFIKASI

Content Strategist

Sedia Payung Sebelum Hujan, Asuransi Online Hanya Sejauh Klik

Diperbarui: 15 Januari 2022   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi payung disediakan Pexels by Pixabay.com

Bawa payung ketika hari baik-baik saja, bikin ribet bin reseh. Beli asuransi ketika kita sehat, seolah kesia-siaan belaka. Itulah persepsi negatif yang lahir antara lain disebabkan ruwetnya informasi bejibun asuransi yang seolah rakus makan uang tanpa pamrih. Di era kini yang segalanya tersedia dalam satu genggaman, tersedia asuransi online. Asuransi kesehatan online dari Allianz OptimAll misalnya, bikin segalanya Lebih OptimAll.
_

Pada suatu masa di tempo dulu, setidaknya ada dua jenis penghampir pintu rumah kita yang sangat disukai ibu-ibu. Pertama, dia adalah penjual sayur keliling. Baik menggunakan mobil, maupun sepeda motor. Atau lebih awal dari masa itu, yaitu penjual sayur pikulan, menggunakan gerobak, kemudian yang memakai sepeda ontel.

Kedua, penjual panci keliling. Sebutan ini sebenarnya kurang tepat, sebab jualannya bukan hanya panci. Ada beraneka peralatan rumah tangga yang membuat urusan dapur para ibu lebih canggih. Sang penjual ini akan disambut dengan ramah. Dia disediakan lantai yang lebar untuk menggelar dagangannya. Celoteh fasih penjualnya, amat menawan untuk didengar. Seluruh pilihan kata dan diksi, membubung dan membusungkan dada para ibu.

Namun pada masa di tempo dulu, juga ada beberapa pengetuk pintu rumah yang sangat menakutkan bagi seisi rumah. Jenis ini, bukan hanya mencemaskan ibu-ibu, tetapi juga bapak-bapak dan mengorbankan kesehatan mental anak-anak. Mereka antara lain, tukang tagih atau yang dulunya dikenal sebagai Setan Kredit. Lainnya, di tahun-tahun lebih maju, adalah petugas telemarketing. Terutama yang menawarkan kartu kredit, dengan suara yang terdengar merdu mengelus dada. Termasuk di dalamnya, penjual asuransi.

Orang-orang ini, terlepas dari seberapa ganteng atau cantik, selalu semacam monster yang mendatangkan momok. Atau, seolah guru killer yang siap menjatuhkan vonis strap bagi murid nakal di depan kelas. Sebagai murid yang teramat mendambakan jam istirahat, hukuman ini sangat berat untuk dijalani--waktu terasa lamban untuk dilewati.

Kisah Angkatan Babe Gue

Bagi ABG, Angkatan Babe Gue, asuransi adalah produk yang tidak berguna untuk dibeli. Bahkan orang kaya pun tak sudi. Dengan durasi waktu panjang untuk membayar premi, kita seolah secara berkala membuang uang ke lautan luas. Sementara itu, manfaatnya belum atau bahkan sama sekali tidak terbukti.

Banyak cerita negatif yang berkembang tentang hal ini. Inti kisahnya tidak jauh-jauh dan terasa dramatis bila dinarasikan. "Membayar premi adalah suatu kepastian," demikian penggal awal kalimat yang diakhiri, "Sementara menanti pembayaran klaim adalah ibarat Menunggu Godot."

Kita menyimpang sejenak. Waiting for Godot adalah naskah drama karya Samuel Barclay Beckett (13 April 1906 -- 22 Desember 1989). Menurut Wiki, dia adalah "seorang novelis avant-garde dari Irlandia, penulis buku, naskah drama drama, puisi, dan sutradara teater." Menunggu Godot adalah naskah dramanya yang paling terkenal, sering sekali dipentaskan.

Nashkah Menunggu Godot mengisahkan pada suatu waktu di suatu tempat, beberapa orang berkumpul menanti kedatangan Godot dengan setia. Namun, orang yang ditunggu itu, si Godot, tidak pernah muncul. Itu sebabnya drama ini bermakna "penantian yang sia-sia".  Semacam yang disebut orang sebagai utopia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline