Sepantasnya, aku yang belajar. Muay Thai. Seni bela diri itu. Semenjak kulihat di TV. Artis-artis berlatih ini. Katanya, bagus buat perempuan. Untuk bela diri.
Aku sudah membayangkan. Bisa Muay Thai. Belajar di dekat rumah. Sejak posternya ditempel. Di tiang listrik pojokan gang.
Saat sengkarut konflik domestik memuncak, aku malah lupa. Putri sulungku gemas. Diam-diam, ia rutin berlatih. Sehabis pulang sekolah.
Aku tidak tahu. Jika tahu, tentu aku tak mengizinkan. Aku cemas. Bisa fatal. Ia tahu. Mungkin karena itu, ia melakukannya diam-diam.
Suatu malam, tendangannya memakan korban. Nyawa lelaki beraroma alkohol itu terenggut.
Ia memelukku. "Ibu tak layak bertahun-tahun di-KDRT ayah," ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H