Penyekat antar-booth dalam pameran-pameran selazimnya tak lebih dari sekadar pembatas ruang. Upaya lebih jauh adalah menorehkan grafis indah untuk mempercantik. Namun, Pertamina melakukan lebih dari itu. Dari sekadar separator, benda-benda ini menjadi “dinding cerdas” yang menerbit manfaat bagi wawasan pengujung.
PERNAH mendengar ungkapan "Gambar berbicara melebihi seribu kata-kata". Kalimat ini tak terlalu asing menyapa pendengaran kita dan terdengar lugas, ekspresif, dan puitis. Ia menggemakan pemaknaaan yang menukik perihal keunggulan sebuah gambar (visual) dari sisi efisiensi dan efektivitas dalam menyampaikan informasi apabila medium ini hendak disandingkan dengan teks (kata-kata, kalimat-kalimat).
Merunut rekam jejak sejarah sebagaimana dicatat oleh Wikipedia, maka kita akan mendapati informasi bahwa sesungguhnya idiom "A picture is worth a thousand words" telah berusia panjang. Konon ungkapan "Use a picture. It's worth a thousand words" sudah nongol pada 1911 di suratkabar dalam rangka mengutip ucapan editor Tess Flanders. Disusul frasa yang mirip, "One Look Is Worth A Thousand Words", sudah bisa dibaca pada 1913 pada suratkabar yang menyiarkan sebuah pariwara.
Dan, apa yang dirujuk dengan ungkapan "bahasa gambar" terus bergulir menemukan bentuk-bentuknya yang selalu “terbarukan” atau “diperbarui”. Bukan hanya dalam pengertian gambar (visual) dalam wujudnya yang sejati atau hasil olahan "seni rupa" yang menunaikan fungsi (sekadar) sebagai "pemanis" dan pengisi ruang kosong ketika sebuah media kehabisan teks (stopper). Dalam bentuknya yang terus diperbarui, media massa memperkenalkan kepada kaum awam hari ini apa yang dinamai sebagai infografis.
Secara sederhana houseofinfographics.com merumuskan bahwa infografis adalah "bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat". Sederhana dan segar dipandang--terutama melalui permainan warna atau gradasi warna melalui framing vektor—demikian saya menyarikannya.
Kehadiran media sosial mengiringi lahirnya kebiasaan membaca kilasan melalui ruang-ruang sempit (layar smartphone), membuat infografis kian mendapatkan porsi terhormat. Namun, apa yang dilakukan oleh PT Pertamina menjadi menarik untuk diamati. Melalui rangkaian perayaan HUT ke-58 yang gelar di ruang publik (atrium mal) di Surabaya (November) dan Yogyakarta (Desember), infografis diproduksi untuk kepentingan offline event melalui tajuk "Gebyar Energi Pertamina".
Dengan cerdas, infografis hadir dalam wujud "dinding-dinding pintar" yang memilah-milah antar-booth (bukan “ruang”) peserta pameran. Jika kita cukup tergelitik menelusuri setiap dinding pintar Pertamina, kita akan beroleh beragam informasi yang membuka wawasan dan menerbit apresiasi yang selayaknya.
Secara sederhana, izinkan saya mendongengkan ulang kisah ringkas versi pribadi yang pada mulanya diceritakan melalui “dinding-dinding yang berbicara” di atrium mal Ambarrukmo Plaza, Yogyakarta. Selamat menikmati dan mereguk informasi dan wawasan ini.
Kisah Diri yang Berproses dan Mitra yang Inspiratif
> Pergulatan panjang sebuah korporasi