Lihat ke Halaman Asli

Ang Tek Khun

TERVERIFIKASI

Content Strategist

Sengman Iku Sing Endih Toh?

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba nama "Sengman" mencuat ke seantaro jagat Indonesia. Kalau sebelumnya kita telah mengenal nama-nama penyandang "man" lainnya seperti Superman, Batman, Spiderman, apakah kali ini telah lahir local hero manusia perkasa terbuat dari seng? Entahlah.

Romeo Montague dan Juliet Capulet menjalin relasi, lalu komunikasi, kemudian saling berbagi tali asih yang kita sebut cinta. Yang menjadi masalah, keduanya menyandang nama keluarga yang tak akur. Dan bagaimana akhir kisah ini, kita sudah tahu. Namun yang menarik untuk dikutip adalah ucapan Juliet. "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet."

Ah, mari kita sepakat di sini bahwa Shakespeare benar dalam arti tidak penting bagaimana seseorang dinamai. Yang jauh lebih bermakna adalah bagaimana perilaku si empunya nama. kalau semua tokoh yang akhiran "man" seperti Superman, Batman, dan Spiderman dielu-elukan sebagai pahlawan, maka kita buta sama sekali bagaimana akhir dari sebuah kisah berjudul "Sengman".

"Sengman" bisa saja menjadi pahlawan rakyat Indonesia dan dikenang hingga anak-cucu-cicit kita sebagai pahlawan yang mengungkap fakta gelap tentang sebuah peristiwa di tanah air. Tapi, bisa juga berlalu tiada arti seperti nama-nama berakhiran "man" lainnya yang tak tercatat sebagai hero.

Sampai di sini kita diyakinkan sekali lagi, nama tidaklah sepenting perbuatan si empunya. Tidak penting banget dia bernama mentereng namun redup dalam daftar hitam KPK atau bernama "melas" (Jawa, baca: kecian deh) namun harum di hidung rakyat.

Maka, nama Joko Widodo biarlah tetap ndeso dipanggil Jokowi saat ia, siapa tahu di kemudian hari, berpidato di forum resmi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang disiarkan langsung ke penjuru dunia. Begitu juga nama Basuki (+ Tjahaja Purnama), biarlah tetap nama udik dan pengekor nama seorang pelawak anggota Srimulat (alm) yang terlebih dahulu sering masuk TV daripada Basuki beralias Ahok ini.

Jadi, ndak usahlah kita bersusah payah mencari-cari tahu dan lelah bertanya-tanya, "Sengman Iku Sing Endih Toh?"

Tenanan, ndak usah wae.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline