Anda pernah hidup di Jogja? Pasti tak lekang dari ingatan anda dengan warung tiga ceret alias Angkringan. Ya, gerobak makan sederhana dengan segudang cerita. Gerobak makan dengan ciri khasnya, yakni menyajikan nasi bungkus kecil (sebut: nasi kucing) dengan beragam lauk Bakaran seperti sate usus, ceker, sayap, kepala ayam dan aneka sate lainnya. Belum lagi aneka wedang dan minuman lainnya seperti wedang jeruk, wedang jahe, kopi, susu dan sejenisnya.
Seiring berjalannya waktu, kini angkringan tak hanya dijumpai di Kota gudeg dan sekitarnya saja, seperti Magelang, Sragen, Solo. Namun hampir angkringan kini merata di setiap kota, ada. Terutama di Jawa tengah. Tak terkecuali di kota bawang, Brebes.
Dahulu, angkringan di kota Brebes hanya bisa kita jumpai di pusat kota, seperti di jalan MT. Haryono Saditan Brebes dan di sekitar stadion karang birahi saja. Namun angkringan kini juga bisa kita temui di sepanjang jalan menuju kecamatan Jatibarang.
Seperti halnya, salah satu angkringan yang berada di desa Terlangu. Angkringan itu bernama Angkringan GUBUG DJADOEL. Uniknya, digubug tersebut tertulis: Berdiri Sejak Kau Mendua. Sontak menarik pembacanya.
Dan ternyata Angkringan DJADOEL Terlangu pun memang benar unik. Tak hanya dari nama dan slogannya saja. Tetapi betul adanya. Di samping warung ada rumah sederhana yang disetting seperti rumah tempo jadul dengan beragam slogan, brand, produk2 ternama jaman dulu. Pokoknya asyik. Ditambah lagi dengan tempat duduk ala tempo dulu. Lampu boklam mirip ceplik menambah kita hanyut dalam suasana tempo dulu.
Tak hanya itu, Angkringan GUBUG DJADOEL di Terlangu Brebes pun menunjukkan keunikannya, selain menjajakan makanan dan minuman kayaknya angkringan pada umumnya, Angkringan GUBUG DJADOEL ini menambahkan sentuhan sambal kacang dan kecap pada setiap Bakaran yang telah dipesan. Tentu hal itu menjadi nilai plus tersendiri bagi para pelanggannya.
Ditambah lagi dengan sajian mendoan tempe yang banyak digemari masyarakat setempat. Angkringan tersebut pun berada di jalan raya Terlangu. Letaknya cukup strategis dan nyaman untuk lesehan atau kongkow bersama teman, maupun saudara. Apalagi di musim penghujan ini, sembari menikmati wedang jahenya, sungguh pas dan hangat rasanya.
Imam Chumedi, KBC-28
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H