Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Memadu Kasih

Diperbarui: 1 Januari 2021   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mari memadu kasih, bersamaku penuh welas dan asih, meski tanpa kemeja dan dasi yang rapih, namun kasihku tulus dan putih.

Mari menari di taman asmara, penuh bunga dan suka, mengukir mimpi indah bersama, menyanyikan senandung nadhom cinta, mewarnai isi dunia dengan nafas bahagia.

Bukan sebongkah berlian yang kupunya, bukan segudang harta yang kubawa, Namun kesetiaan yang kupegang, hanya namamu yang ku kenang.

Tak kan kubiarkan tetes air mata membasahi pipimu, tak kan kubiarkan gores luka menyayat di hatimu. Meski perih harus kulalui. Meski hina harus kualami. Tak mengapa, semua atas nama cinta.

Imam Chumedi (KBC-28)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline