Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Membaca Ulang Itu Penting

Diperbarui: 31 Desember 2020   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muthola'ah kitab kuning. Dokpri.

Membaca ulang suatu materi atau pengetahuan itu penting. Ya, karena disadari atau tidak, setiap sesuatu yang terekam dalam daya ingat kita, akan berkurang hingga 30 persen tiap harinya jika tidak kembali dibaca atau diingatkan. Apalagi jika sampai berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Bisa jadi ingatan itu menghilang. Inilah pentingnya membaca ulang.

Membaca ulang menjadi sangat penting, apalagi dalam hal menjaga hafalan. Seperti menghasil kalimat tertentu, kata mutiara, rumus-rumus, kitab, bahkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Maka tak heran biasanya ada metode khusus yang diterapkan dalam rangka menjaga hafalan Al-Qur'an. Yakni dengan membaca ulang hafalan yang telah diingat. Setiap hari bisa satu atau dua kali.

Begitu juga yang dilakukan oleh para guru atau ustadz ketika akan mengajarkan kembali kitab-kitab yang dulu pernah dipelajarinya baik dipesantren, perkuliahan maupun di mana saja. Meski dahulu ia pernah menguasainya, namun karena jarak waktu yang sudah lama, biasanya sedikit demi sedikit mengikis daya ingatnya, semua teori atau pengetahuan yang didapatnys dahulu, harus dibuka, dibaca kembali.

Rak buku. Dokpri

Dalam dunia pesantren sering kita mendengar istilah "muthola'ah". Muthola'ah yakni membaca ulang, kitab-kitab salaf yang akan diajarkan atau dibacakan  kembali kepada santri atau jamaah. 

Hal ini sangat penting, karena biasanya teks kitab salaf itu berupa "Arab gundul" tak berharok tak bermakna. Jika tak mengulangnya, tentu menjadi hal menyulitkan untuk membacanya, apalagi untuk mengurai arti dan maknanya.

Untuk sekedar membacanya saja dibutuhkan pengetahuan tentang ilmu tata bahasa Arab yang beragam jenisnya, seperti ilmu nahwu dan shorof. Yakni ilmu yang membahas tentang tata harokat serta kedudukan sebuah kalimat dalam bahasa Arab, sehingga bisa dibaca terlihat gundul tanpa harokat. Dengan benar membacanya, tentu akan berimplikasi juga pada pemaknaan dan arti teks Arab tersebut.

Dalam menghafal Al-Qur'an, membaca ulang hafalan kita kenal dengan istilah "murojaah", yakni membaca berulang-ulang semua bacaan yang telah dipelajari dan dihafal sebelumnya. 

Ini adalah metode yang efektif, disamping guna menambah hafalan berikutnya, menjaga hafalan sebelumnya itu jauh lebih penting. Karena biasanya mempertahankan itu biasanya jauh lebih sulit, dari pada menambah pengetahuan atau hafalan yang baru.

Muroja'ah, muthola'ah (baca: mentelaah) atau membaca ulang pada dasarnya merupakan sesuatu keharusan guna terus mengasah pengetahuan, pemahaman dan daya ingat seorang pembaca dan penghafal. 

Tentunya, membaca ulang lebih mudah dan cepat untuk dilakukan, tinggal niat dan kemauan kita saja. Hasilnya pun akan terlihat. Orang yang rajin membaca ulang, akan terlihat lebih lancar dalam menyampaikan hafalan atau pengetahuannya, bahkan bisa berkembang . Sebaliknya orang yang malas untuk membaca ulang, akan stagnan bahkan berkurang dalam wawasan dan hafalannya.

Imam Chumedi (KBC-28)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline